Malang, IP – Sempat hampir ditiadakan karena pandemi Covid-19, Festival Jazirah Arab (FJA) UIN Malang akhirnya digelar secara virtual. FJA merupakan kegiatan yang diadakan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bahasa dan Sastra Arab.
FJA sudah terlaksana sejak tahun 2013. Pada tahun 2020 ini, FJA diadakan secara virtual mulai tanggal 22 November hingga 3 Desember 2020.
Bagus Isnu Hariadi menjelaskan, terbentuknya FJA adalah sebagai ajang membentuk silaturahmi antar Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, baik lokal maupun nasional. Selain itu juga dilandasi untuk mengasah kompetensi diri dalam hal bahasa arab. Tujuan FJA saat pandemi adalah untuk menumbuhkan dan membangkitkan kembali semangat belajar, terutama dalam bidang bahasa arab.
Pembelajaran yang dilakukan secara daring, membuat gairah untuk menuntut ilmu berkurang. Makanya dengan adanya FjA ini, semangat belajar bahasa arab bisa bangkit lagi. “Karena banyak orang yang minat belajar bahasa arab. Namun karena pandemi menjadi terganggu” tambah Bagus yang juga Ketua HMJ Bahasa dan Sastra Arab tersebut
Ketua Pelaksana FJA, Khoirul Anam, menjelaskan dalam festival yang mengusung tema “Eksistensi Sastra Arab dalam Aktualisasi Nilai Budaya dan Bahasa untuk Mewujudkan Perdamaian Dunia”
ini diikuti oleh 138 peserta dari institusi dan universitas di Indonesia. Bahkan dari lintas negara. Seperti peserta yang berasal dari University Sains Islam Malaysia dan International Islamic University Malaysia (IIUM).
Para peserta itu mengikuti 4 jenis perlombaan, 1 lomba debat secara tim dan 3 lomba dilaksanakan secara individu yakni puisi bahasa arab, khitoba (pidato bahasa arab), dan ghina aroby (nyanyi bahasa arab).
“FJA dilaksanakan secara online, jadi peserta yang sudah terdaftar dalam lomba puisi, pidato dan ghina aroby membuat video kemudian link dikirimkan ke panitia. Sedangkan khusus lomba debat, dilaksanakan lewat aplikasi zoom dan disiarkan secara live via youtube. Panitia penggerak FJA ada sekitar 108 orang, dan kegiatan secara penuh di urus
oleh HMJ” ungkap Mahasiswa asli Madura ini
Anam menambahkan, pelaksanaan FjA di masa pandemi itu memiliki beberapa kendala, terutama pada sumber daya manusia dan sumber dana yang minim. Selain itu pelaksanaan secara online juga sering terjadi kesalahan informasi atau miskomunikasi antar panitia. Namun, berkat semangat dan kolaborasi antar panitia, kendala tersebut bisa diatasi dan FJA bisa terselesaikan hingga penutupan kegiatan.
Sebagai informasi untuk juara lomba debat FJA 2020 dimenangkan oleh tim dari IIUM (Aisyah Hanani binti Abdul Rahman, Umi Khairunnisa binti Moh. Ali dan Nurul Shakirah binti Norhan). Untuk lomba puisi Bahasa Arab dimenangkan oleh Robiah Mahmudah dari Ma’had Sunan Ampel Ali (MSAA) UIN MALANG. Untuk lomba Ghina Aroby dimenangkan oleh Indah Puspita Sari yang juga dari MSSA UIN Malang. Serta untuk lomba Khitoba berhasil dimenangkan oleh Mochamad Zikni Amiruddin UIN Malang. (was)