Malang, IP – Setelah sekolah melakukan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) dan meliburkan siswa selama hampir tiga minggu. Sekolah-sekolah di Kota Malang, baik jenjang TK, SD, SMP, maupun SMA-sederajat di Kota Malang mulai menjalankan program lembaga pendidikannya masing-masing.
Hal ini tampak dari beberapa sekolah yang sudah membuka semester baru melalui giat MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) atau dulu lebih dikenal dengan istilah MOS (Masa Orientasi Siswa) secara online. Pelaksanaan MPLS online, dilakukan karena saat ini Malang Raya sedang melaksanakan PPKM Darurat terhitung dari tanggal 3 Juli hingga 20 Juli 2021 lalu.
“Sekarang ini situasinya sedang pandemi, protokol kesehatan tetap dijaga dan tentunya pembelajaran pun masih dengan daring,” ungkap Suwarjana, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota MalangKetika mengisi giat MPLS daring salah satu Sekolah Dasar swasta Kota Malang tersebut, Suwarjana menuturkan agar guru dan orang tua senantiasa mendampingi anak dalam penggunaan gadget selama pembelajaran online. Begitu pula saat MPLS online, jika perlu orang tua juga bisa mendampingi anaknya masing-masing. Menurutnya agar orang tua mengetahui guru yang akan memberikan pengajaran setiap harinya.
Sebelumnya ia memang menginstruksikan bagi semua sekolah agar melakukan MPLS online. Hal ini mengingat adanya peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 yang semakin tinggi. Sehingga hal tersebut perlu dilakukan, agar siswa tetap terjaga di rumah. Tujuannya untuk melindungi peserta didik baru dari penyebaran virus Covid-19.
Walaupun pengenalan lingkungan sekolah secara langsung harus ditunda, dan terpaksa dihelat secara daring. Suwarjana berharap agar guru tetap dapat berinteraksi dengan siswa. Interaksi dapat dilakukan dengan game atau permainan-permainan sederhana. Sehingga siswa tidak mudah bosan saat pembelajaran daring yang terus menerus dilaksanakan.
Dirinya juga berharap, agar guru beserta para peserta didik bisa memanfaatkannya MPLS dengan maksimal. ”Ini sudah menjadi tantangan yang harus segera dihadapi tetapi juga ada pengawasan,” pungkasnya. (was)