Malang, IP – Demi meningkatkan kesadaran literasi masyarakat, mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma) mendirikan suatu komunitas yang bernama “Gerilya Literasi”. Semua berawal sejak 25 Februari 2018, sejak Ahmad se-laku Founder Gerilya Literasi yang melihat teman-temannya ingin membaca di perpustakaan kampus. Namun mereka diwajibkan untuk berpakaian rapi dan juga memakai sepatu.
“Saat itu saya memandang bahwa sebenarnya orang membaca tidak harus begitu. Yang penting dari membaca adalah pembaca dapat menangkap teks, mengimplementasikan bacaan, serta mengambil intisari dari teks yang mereka baca,” terang Ahmad.
Berangkat dari situ, Ahmad merasa tertarik untuk memberikan wadah membaca bagi teman-temannya di gazebo kampus. Ahmad mengawalinya membuka lapak baca setiap hari Selasa mulai pukul 07.00 sampai 14.00. Setiap melapak, ia bisa membawa kurang lebih 60 judul buku.
Baca Juga : Guru SMPN 2 Pagak Kembangkan Literasi Sekolah1
Lapak yang ia gelar berhasil menarik perhatian mahasiswa untuk membaca di sana. Kemudian, setelah jam 12.00 biasanya Gerilya Literasi membuka sesi diskusi mengenai buku-buku yang dibaca.
“Menurut saya, ketika membaca buku namun tidak ada diskusi, terkadang interpretasinya hanya dikuasai sendiri. Dengan begitu, kami sering berdiskusi untuk saling bertukar pandangan,” jelas Ahmad.
Setelah beberapa waktu berlangsung, ia dibantu beberapa temannya untuk menjaga lapak bacanya dengan membaginya menjadi beberapa shift. Selain membuka lapak baca buku, Gerilya Literasi juga meminjamkan buku-bukunya bagi pihak kampus Unisma maupun masyarakat umum. Baca berita selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan