Kolaborasi Membumikan Pancasila dengan Pancamain

0
Siswa kelas V SD Shining Star dan siswa kelas VII, VIII, XI SMP Kristen YPK 1 Malang bekerjasama menyelesaikan permainan Papancakan. (Foto: Wahyu Setiawan/IP).

Malang, IP – Seiring dengan perkembangan zaman, pola pengenalan Pancasila ikut disentuh dengan pendekatan kekinian. Termasuk menggunakan sarana-sarana permainan edukatif yang menyenangkan.

Baca Juga: 

Persari Rutin, Sarana Pembentukan Karakter Shining Star

Pamerkan Batik Lewat Fashion Show di Heritage Kayutangan

SMP 2 YPK Malang Gelar Drama Pembentukan Pancasila

Kondisi ini tampak dari kegiatan kolaboratif antara SD Shining Star dengan SMP Kristen 1 YPK Malang yang membumikan Pancasila melalui Pancamain, Rabu (31/5/2023).

Selain sebagai wujud tindakan dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, kegiatan Pancamain ini sekaligus menjadi sarana pembelajaran nilai-nilai Pancasila bagi siswa.

Pancamain terdiri dari lima jenis permainan, yakni Panca Gasing, Papancakan, Bola Lima, Catur Teuku Umar, dan Balap Jajar. Dikemas dalam permainan tradisional, Pancamain diharapkan bisa menginspirasi nilai-nilai luhur dasar negara dan falsafah bangsa ke benak pelajar.

Bertempat di salah satu ruang kelas SMPK 1 YPK Malang, para siswa SD Shining Star dan siswa SMP Kristen YPK 1 Malang terlihat semringah mempraktikkan lima jenis permainan tersebut.

Kepala SD Shining Star Malang Susana Setiawati Sapulete menjelaskan, sudah dua tahun ini Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dengan Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia mengenalkan program Panca Main Indonesia kepada masyarakat.

“Pancamain ini sudah diluncurkan BPIP pada November 2020 lalu di Jakarta, dan kini mulai banyak dikenal masyarakat,” tegasnya.

Manusia pada dasarnya memang sebagai makhluk bermain. Dengan begitu, kata Susan, Pancamain bisa menjadi solusi atas upaya memahamkan nilai-nilai Pancasila. Medianya pun terbilang cukup sederhana dan bisa memanfaatkan alat sesuai kreativitas siswa di sekolah.

Bahkan menurutnya, permainan tradisional tersebut bisa digunakan sebagai media sosialisasi nilai-nilai luhur Pancasila. Sebagai contoh, melalui permainan Papancakan, pemain bisa belajar mengenai persamaan derajat, hak dan kewajiban tanpa membedakan agama, suku, ras dan sebagainya.

“Serta memiliki tujuan mengajarkan nilai musyawarah untuk mencapai mufakat yang merupakan pengamalan sila ke-2 dan ke-4,” sambungnya lanjut di halaman berikutnya……

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News