Bagi banyak orang, terutama mereka yang menggeluti dunia seni lukis, sudah barang tentu familier dengan nama Raden Saleh. Pria bernama asli Raden Saleh Syarif Bustaman ini merupakan salah satu pelukis maestro Indonesia yang sudah diakui sebagai pelukis kelas dunia.
Namanya semakin dikenal oleh khalayak umum usai penayangan film berjudul Mencuri Raden Saleh yang rilis pada tanggal 25 Agustus 2022 lalu. Film ini bercerita tentang pencurian karya lukis paling terkenal milik sang maestro berjudul “Penangkapan Pangeran Diponegoro” oleh sekelompok pemuda amatir.
Baca Juga:
Gedung Sekolah Rusak, Setahun Lebih Menanti Renovasi
Roehana Koeddoes, Wartawan Wanita Pertama Indonesia Pejuang Emansipasi
Menilik Replika Prasasti Sangguran di Punden Mbah Tarmina Ngandat Kidul
Raden Saleh menjadi pelopor seni modern di Indonesia yang hidup pada masa kolonial Belanda. Karyanya beraliran romantisme dan dipadukan dengan elemen-elemen yang menunjukkan latar belakang dirinya sebagai orang Jawa.
Mengutip artikel tirto.id berjudul “Biografi Singkat Raden Saleh dan Karyanya yang Terkenal”, karya beraliran romantisme tersebut tersirat dalam setiap lukisan bergaya naturalisme yang ia lukis. Entah itu lukisan potret, lanskap, hingga momen Raden Saleh buat dengan sangat detail menggunakan disiplin teknik yang tinggi.
Melalui sapuan kuasnya, Raden Saleh pun berhasil menciptakan karya-karya yang turut menjadi saksi sejarah di Indonesia. Apalagi, karya-karya Raden Saleh banyak bercerita tentang perjuangan di masa kolonial, terutama peristiwa perjuangan di Jawa.
Dalam buku “10 Pelukis Maestro Indonesia” oleh Agus Priyatno (2014) disebutkan, lukisan Raden Saleh terkenal dengan tema-tema heroik. Mulai dari lukisan perkelahian para musafir dengan singa-singa ganas hingga perkelahian para pemburu dengan harimau-harimau liar.
Tak hanya tema heroik, Raden Saleh juga melukis tema lainnya. Sebut saja tema keindahan pemandangan, bencana alam, pasar tradisional, perjuangan melawan penjajah, upacara adat, dan tema figur-figur tokoh di zamannya.
Dalam buku ini, Agus Priyatno turut menjelaskan bahwa tema-tema lukisan tersebut Raden Saleh ekspresikan dengan teknik impasto. Sebuah teknik melukis cat minyak pada permukaan kanvas secara bertahap.
Kemudian, lewat kemampuannya dalam melukiskan manusia, binatang serta kemampuan melukis landscape turut mendukung tema-tema yang ia angkat menjadi cenderung realis dan naturalis. Oleh karena itu tidak heran, banyak kalangan akhirnya sepakat menganggap Raden Saleh sebagai Bapak Seni Rupa Modern di Indonesia  Baca konten selengkapnya Tentang Raden Saleh Keturunan Ningrat di Tabloid Inspirasi PendidikanÂ