Kehadiran alat transportasi darat telah memberi segudang manfaat untuk kehidupan masyarakat Indonesia. Berkat alat transportasi inilah, masyarakat tak perlu lagi menghabiskan banyak waktu untuk mengunjuÂngi sebuah daerah yang memiliki letak berkilo-kilo meter jauhnya.
Tentu ini berbeda dengan jaman dulu, saat alat transportasi darat belum seperti sekarang. Masyarakat Indonesia memerlukan waktu berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan hanya untuk mengunjungi sebuah daerah tujuan. Ditambah dengan kondisi geografis Indonesia yang berbukit, sering kali membuat perjalanan menjadi semakin lama.
Baca Juga :
Penemuan dan Perkembangan Kertas di Dunia
Tentang Golden Etruscan Orphic Book, Buku Tertua di Dunia
Meski akhir-akhir ini pesatnya perkembangan alat transportasi menuÂai berbagai persoalan baru, seperti kemacetan hingga polusi udara. Namun tak bisa dipungkiri, perkembangan alat transportasi darat telah memberi baÂnyak manfaat. Seperti mempercepat dan mempermudah perjalanan, distribusi barang, dan lain sebagainya.
Lalu bagaimana perkembangan transportasi darat di Indonesia? Sejarah transportasi darat di Indonesia, dapat mulai dijabarkan saat sebelum Indonesia merdeka. Ketika itu, bangsa Belanda yang datang ke Indonesia banyak memelopori perkembangan transportasi darat.
Sebut saja saat Gubernur Jenderal Deandels memerintahkan pembangunan Jalan Grote Postweg (Jalan Raya Pos) atau yang kini kita kenal dengan nama Jalan Daendels. Jalan ini membentang dari wilayah sisi utara Jawa dari Anyer sampai Panarukan sepanjang 1000 km. Bertujuan untuk mobilisasi pasukan militer dengan cepat.
Pembangunan Jalan Raya Anyer sampai Panarukan tersebut, dibangun Daendels saat menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia-Belanda pada 1808 sampai 1811.
Apalagi menurut Adhitya Hatmawan 2022 dalam “Perkembangan Transportasi Kereta Api di Batavia 1870-1925”, infrastruktur transportasi yang biasa digunakan oleh masyarakat saat itu seperti dokar, andong, sapi, gerobak, dan lainnya tak mampu mempercepat proses pengangkutan haÂsil-hasil produksi ekspor perkebunan… Baca konten selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 107