Kab Malang, IP – Didampingi oleh guru, siswa-siswi di SDN Sengguruh, Kepanjen antusias memproduksi seragam batik sendiri. Bertempat di salah satu ruang kelas sekolah, puluhan siswa ini asyik mengaplikasikan teknik shibori.
Baca Juga:
Pengrajin Batik Karangploso Bikin Motif Tragedi Kanjuruhan
Teknik shibori merupakan salah satu teknik pewarnaan batik yang sudah cukup familier di Indonesia. Teknik ini mengandalkan ikatan dan celupan untuk menghasilkan motif yang diinginkan.
Dengan menggunakan teknik shibori, kain yang sudah disediakan diikat pada bagian-bagian tertentu. Bagian yang diikat ini tentu tidak sembarangan, karena sebelumnya sudah sekolah beri coretan sebagai tanda untuk memudahkan siswa.
Kain yang sudah selesai diikat, lalu akan dicelupkan ke dalam larutan pewarna. Dengan begitu, motif yang diinginkan akan bisa terbentuk.
Untuk motifnya, SDN Sengguruh memilih motif batik Garudeya yang sudah menjadi ikon batik resmi Kabupaten Malang dan dipadukan dengan motif simbol Desa Sengguruh. Kemudian di antara dua motif tersebut dilengkapi oleh motif shibori buah kreatifitas siswa.
Kepala SDN Sengguruh Ursula Lita Justina menjelaskan, alasan membuat seragam batik dari hasil kreatifitas siswa adalah untuk mengimplementasikan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Selain itu juga untuk memaksimalkan potensi yang ada di Desa Sengguruh.
“Saya mencari aset apa saja yang dimiliki oleh Sengguruh dan Batik Sengguruh ternyata sudah terkenal,” imbuhnya, Senin (18/9/2023).
Terlebih kini, kata Lita, siswa turut diajarkan agar cinta budaya dengan memakai baju tradisional, ia pun ingin karya batik yang sudah jadi dapat dimanfaatkan. Sebab itu, nanti hasil batik kreatifitas siswa ini bakal dijadikan seragam khas milik sekolah Baca konten selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 108