Malang, IP – Pameran hasil kolaborasi antara Aksi Kamisan Malang, EM UB, BEM FIB UB dan Himpunan Mahasiswa Prodi Seni rupa UB merupakan bentuk merawat ingatan. Dengan bertajuk Merawat Ingat Menolak Lupa, pameran yang digelar di gedung FIB UB itu menjadi pengingat September hitam.
Baca juga :
Pengrajin Batik Karangploso Bikin Motif Tragedi Kanjuruhan
Dosa Struktural Tragedi Kanjuruhan
MAN 1 Malang Peringati Maulid Nabi dan Gelar Doa Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
Terhitung setahun Tragedi Kanjuruhan masih mencari keadilan. Tragedi yang menjadi sorotan dunia ini bukan tanpa alasan, sebab jumlah korban yang tewas menduduki urutan nomor dua terbanyak dari insiden serupa di seluruh dunia.
Seruan penegakan keadilan atas tewasnya 135 korban masih gencar dilakukan. Meskipun putusan perkara telah ketok palu, ingatan belum tuntasnya penegakan hukum tersebut masih membekas sampai sekarang.
Galih Nugraha Ketua BEM FIB UB menuturkan, pameran yang dilaksanakan selama lima hari itu menampilkan karya seperti poster, puisi, grafis, kliping, hingga film pendek. Tak sekadar pameran namun turut kembali mengingatkan pada tragedi menyeramkan.
“Pameran ini sistemnya open submission, maka siapa pun bisa mengirimkan karya terbaiknya,” tutur Galih, Jumat (29/09/2023).
Perlu diketahui, dari seluruh karya yang dikirimkan tidak semuanya akan dipamerkan. Karena mesti melalui proses kurasi terlebih dahulu. Baca konten selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 109