Malang, IP – Kota Malang akan memiliki tiga sekolah baru, yakni SMPN 28 yang berada di Polehan, Blimbing. Kemudian SMPN 29 berada di Gadang, Sukun dan juga SMPN 30 di kawasan wilayah Mulyorejo, Sukun.
Sedangkan untuk pembangunan SMPN 29 dan SMPN 30 sudah resmi dilaksanakan Pemerintah Kota Malang. Hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wali Kota Malang Sutiaji pada pembangunan dua sekolah tersebut, beberapa waktu lalu.
Sutiaji menuturkan, adanya sekolah baru didasarkan atas kebutuhan peningkatan pendidikan bagi masyarakat. Mengingat pihaknya juga ingin membentuk pendidikan yang terjangkau di tengah masyarakat.
Pemilihan sebagai lokasi pembangunan sekolah baru, menurut Sutiaji karena belum adanya SMPN yang dekat dengan tempat tinggal warga.
“Ini memang karena kebutuhan, bukan asal-asalan. Kita berharap nanti komponen-komponen bangunannya mempunyai kualifikasi yang bagus,” katanya
Harapannya pemerataan pendidikan bisa dicapai dengan baik, sehingga tidak ada lagi kategorisasi antara sekolah yang maju dan sekolah yang tertinggal.
Disatu sisi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana menjelaskan, nilai pagu untuk pembangunan SMPN 29 Malang adalah sebesar Rp. 12.658.162.00. Setelah dilelang menjadi Rp. 9.701055.00.
Sedangkan nilai pagu di SMPN 30 Malang dianggarkan sejumlah Rp. 13.794.519.00, dan setelah dilelang terjadi nilai kontrak Rp. 10.726.388.000.
Untuk waktu pelaksanaan pembangunan, diperkirakan berjalan selama 210 hari. Dimulai pada 2 Juni 2021 sampai nanti tanggal 29 Desember 2021.
“Bangunan gedung terdiri dari dua lantai dengan total ruang sejumlah 23. Rinciannya ada delapan ruang kelas, satu Lab IPA dan Biologi, satu Lab Bahasa dan Komputer, satu Ruang Keterampilan, satu ruang Lab Elektronika,” ujarnya
Selain itu juga ada satu ruang aula; hall; perpustakaan; ruang Bimbingan Konseling; ruang OSIS, Pramuka dan PMR; ruang Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah; ruang guru; ruang rapat; ruang gudang dan peralatan, pos jaga, dan ruang tata usaha.
Suwarjana menambahkah, tahun 2021 sementara memang pembangunan hanya untuk 23 ruangan saja. Namun pada tahun 2022 mendatang, direncanakan bakal ada penambahan bangunan baru.
“Ada empat ruang kelas, kemudian ruang kesenian, musholla dan tempat wudu, ruang robotika, ruang kantin, lalu lanjutan untuk pembangunan pagar dan lapangan. Insya Allah kita bangun tahun 2022,” tuturnya
Dirinya menegaskan, pembangunan gedung sekolah baru akan disesuaikan dengan standar nasional.
Disisi lain Wanedi, Ketua Komisi D DPRD Kota Malang menambahkan, pembangunan sekolah baru tersebut adalah wujud kerja sama dari semua pihak.
PPDB khususnya jalur zonasi, selama ini menjadi problem di tengah masyarakat. Sebelumnya warga sekitar Gadang, Mulyorejo dan juga Polehan, cenderung tidak bisa tertampung di SMP Negeri.
Adanya pembangunan sekolah baru di tiga wilayah tersebut, diharapkan dapat memfasilitasi warga sekitar untuk dapat merasakan pendidikan yang lebih baik.
“Selisih nilai pagu, tentunya nanti dapat digunakan untuk melengkapi sarana dan prasana yang lain,” pungkas Wanedi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News