Malang, IP – Selasa (18/10/2022) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) kedatangan tamu yang tak lagi asing di telinga masyarakat Indonesia. Dia adalah Krisdayanti, penyanyi yang juga anggota DPR RI Komisi IX Republik Indonesia. Krisdayanti menjadi dosen tamu pada gelaran Kuliah Tamu Dasar-dasar Ilmu Pemerintahan bertajuk “Peran dan Fungsi Parlemen dalam Mewujudkan Kesehatan Perempuan dan Anak Indonesia” di Aula Nuswantara FISIP UB.
Dalam kuliahnya, wanita yang akrab dipanggil KD ini menjelaskan terkait peran parlemen untuk kesehatan perempuan dan anak. Ia mengaku, pengawasan akan hal ini dapat dilakukan ketika melaksanakan kunjungan kerja.
Baca Juga :
UB Kembali Kirim Mahasiswa Ke Pronojiwo Lumajang, Menetap 3 Bulan
Dosen Departemen Farmasi FKUB Beri Penyuluhan dan Pelatihan KB
Sudah Bekerja Tapi Masih Mau Kuliah? Coba Ambil Kelas Karyawan ke Masoem University Saja
Saat melakukan kunjungan kerja, masyarakat yang ada di dapilnya memberikan aspirasi serta masukan yang nantinya bakal KD teruskan dalam rapat dewan. Tujuannya agar mendapat solusi dari permasalahan yang ada dari mitra kerja. Seperti halnya masalah pemerataan kegiatan vaksinasi bagi seluruh masyarakat.
“Pada tahun 2021, sudah meminta 12.000 vaksin agar masyarakat mencapai imunitas di dapil. Ternyata ada juga yang masih belum pernah vaksin sehingga sebagai booster saya memberi beras dan migor,” ucapnya Inspirasi Pendidikan kutip dari laman resmi FISIP UB.
Ternyata dorongan tersebut mampu membawa dampak positif bagi masyarakat. Ini tercermin dari banyaknya masyarakat yang datang untuk vaksin. Peran parlemen untuk kesehatan perempuan dan anak juga tampak dari upaya pencegahan stunting.
Mulai dari pelantikan di Oktober 2019, ia melakukan kerja sama dengan para kepala desa untuk pendataan dan membawa 30 ton makanan penambah ASI (Air Susu Ibu). Pada upaya ini, KD tetap melakukan kerja sama dengan mitra di Komisi IX yakni Kemenaker mengenai purna PMI (Pekerja Migran Indonesia).
Caranya dengan membuat kelompok UMKM (Unit Mikro Kecil Menengah) sehingga dapat menciptakan produk sendiri dengan modal yang diberikan ialah Rp 25 juta per kelompok.
“Kita harus bisa berkontribusi dimana saja. Jika punya niat baik, dimanapun berada, konsentrasi saya pada kesehatan pada perempuan dan anak akan tetap saya lanjutkan,” tegas KD di sesi akhir diskusi.