Malang, IP – Harum Family Center atau Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Harapan Ummat memberi layanan sekolah gratis untuk anak-anak. Pemberian sekolah gratis jenjang Taman Kanak-kanak (TK) ini sudah ada sejak akhir tahun 2004 dan masih eksis hingga sekarang.
Baca Juga:Â
Berbagi Asa dan Karya, Griya Baca Perjuangkan Pendidikan Anak Jalanan
M Noor Choirullah salah satu Pendiri LKSA Harapan Ummat bercerita, latar belakang pembentukan sekolah gratis karena adanya aduan tokoh masyarakat. Aduan ini tentang banyaknya anak usia Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Lowokwaru yang tertolak masuk SD sekitar tahun 2004/2005.
“Karena mungkin yang mendaftar banyak, sedangkan kapasitas ruang terbatas. Jadi sekolah melakukan seleksi calistung, nah anak-anak gagal di tes ini,” kata pria yang kerap disapa Ruli ini.
Berdasarkan penilaian yang pihaknya lakukan, kegagalan di tes calistung terjadi karena banyak dari anak-anak yang tidak mengenyam pendidikan usia dini semacam TK.
Mengingat waktu itu, pendidikan usia dini masih terbilang sulit diakses oleh anak-anak di Kecamatan Lowokwaru. Sebab mayoritas anak berasal dari keluarga sosial-ekonomi menengah ke bawah.
Kondisi tersebut turut ditambah oleh orang tua yang juga buta huruf dan angka, sehingga otomatis tidak bisa mengajari anaknya secara mandiri di rumah. Dari sini, timbul suatu kesimpulan bahwa diperlukan tempat belajar yang bisa diakses oleh anak-anak dari keluarga menengah ke bawah.
“Paling gampang penduduk sini menganggapnya TK, meskipun kurikulum sudah kita modifikasi sesuai kebutuhan, urgensi, dan kondisi situasi saat itu. Baru secara formal, pembelajaran kita mulai akhir 2004, awal 2005,” tegasnya.
Rulli mengaku, di awal tahun ajaran baru, saat itu semua anak yang ikut TK gratis bisa lolos 100% melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Bahkan ada salah satu anak yang berhasil tembus ke sekolah unggulan. Anak ini pun bisa beradaptasi, bersaing, dan berprestasi dengan baik.
Ini turut menjadi bukti, bahwa semua anak dari latar belakang apa pun sebenarnya bisa berhasil, asal diberikan akses dan kesempatan pendidikan yang sama. Untuk itu Ruli menekankan bahwa semua anak punya hak untuk bermain dan mendapatkan pendidikan.
“TK gratis tetap berjalan sampai sekarang, dan saat ini sudah 18 angkatan,” ucap Rulli kepada Inspirasi Pendidikan Baca konten selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 111