Kab. Malang, IP – Acara bedah buku berjudul Mbah Cholil Baureno: Kepahlawanan, Khidmah, Keteladanan karya Alfi Saifullah sukses diadakan oleh Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Malang, Jumat (23/8/2024).
Baca Juga:
Pertalian Perjuangan Teologis dan Nasionalis, Oleh: Moh. Mahrus Hasan
Perjuangan S.K. Trimurti Menyuarakan Kemerdekaan Indonesia Lewat Media Massa
Wisata Sejarah Tanamkan Nilai Juang dan Semangat Kebangsaan Sejak Dini
Acara yang digelar di Pendopo Agung Kabupaten Malang itu berjalan lancar dengan dihadiri oleh beberapa tokoh penting serta kader ISNU Kabupaten Malang. Termasuk KH. Abdullah SAM, S.Psi., M.Pd. selaku Ketua PC ISNU dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Dr. Drs. Suwadji, S.I.P, M.Si.
Selain itu, dalam acara bedah buku tersebut menghadirkan beberapa pemateri antara lain Prof. Dr. Hj. Mufidah Ch., M.Ag. (Guru Besar UIN Maliki Malang), Prof. Dr. KH. Kasuwi Saiban, S.H., M.Ag. (Guru Besar Unmer), Ki Ardi Purbo Antono (Pengurus Lesbumi PBNU), dan Abdul Muntholib, M.E. (CEO Siarindo Media).
Buku karya Alfi Saifullah ini dibuat dengan tirakat “Poso Mutih” selama tiga tahun. Menurut KH. Abdullah SAM, alasan memilih buku ini dalam acara bedah buku adalah karena kisah Mbah Cholil sebagai ulama yang menggambarkan seorang intelektual pejuang kemerdekaan.
Mbah Cholil merupakan kyai yang ikhlas dengan silaturahmi hebat, sayang kepada orang fakir miskin, tetap menjadi umara, dan tidak banyak pamrih.
“Beliau adalah kyai, ulama, umara, seorang intelektual pejuang yang gumul, dan adanya negara ini adalah karena beliau-beliau yang berakhlak seperti ini. Kyai yang memiliki sarat keilmuan yang jelas, kuat, dan benar,” ungkapnya.
Sementara dalam karyanya, Alfi menggarisbawahi beberapa poin menarik dari Mbah Cholil yang perlu dijadikan sebagai pedoman hidup. Pertama Mbah Cholil mencontohkan sikap tidak mau dan tidak perlu dikenang dan diceritakan. Bahkan Mbah Cholil tidak menceritakan mengenai nasab garis keturunannya.
“Menurut saya ini sangat penting bahwa orang bisa menjadi hebat seperti Mbah Cholil tanpa mengatakan di dalam diri saya telah mengalir darah Rasulullah SAW,” ujar Alfi dalam sesi prolog bedah buku.
Kedua, Mbah Cholil adalah salah satu versi dari sekian banyak versi seseorang yang turut andil dalam perobekan bendera Belanda menjadi bendera Merah Putih di puncak hotel Yamato, Surabaya ketika masa-masa perjuangan kemerdekaan. Perjuangan Mbah Cholil dalam memperjuangkan kemerdekaan sangat di-highlight dalam buku ini Baca konten selengkapnya versi cetak di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 127