Megahnya Lawang Sewu: Dari Kantor Kereta Api Hingga Ikon Wisata Bersejarah

0

Lawang Sewu merupakan bangunan bersejarah yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang Indonesia dari masa kolonial hingga era modern. Gedung ini awalnya berfungsi sebagai kantor pusat Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) atau Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda.

Baca Juga :

 

Keindahan Alam dan Kekayaan Sejarah Bersatu di Petirtaan Watugede

 

Pohon Baobab Sang Raksasa Misterius dari Benua Afrika

Terletak di jantung Kota Semarang, Jawa Tengah, kompleks Lawang Sewu terdiri dari beberapa gedung yang ditandai dengan abjad (huruf). Gedung A sebagai gedung utama, merupakan bangunan dua lantai dengan fasad yang menghadap ke arah Tugu Muda.

Gedung ini dilengkapi dengan menara yang berfungsi sebagai menara air, sekaligus menjadi landmark yang mudah dikenali dari kejauhan.

Pembangunan gedung Lawang Sewu yang berdiri di atas lahan seluas 18.232 m² sendiri dilakukan secara bertahap. Bangunan yang pertama kali dibuat adalah gedung C yang berfungsi sebagai kantor percetakan karcis kereta api pada tahun 1900.

Kemudian pembangunan gedung utama (gedung A) dimulai pada 27 Februari 1904 dan selesai pada Juli 1907 dan bangunan tambahan (gedung B,D, & E) dibangun sekitar tahun 1916 dan selesai tahun 1918.

Desain bangunan ini dirancang oleh arsitek yang berbeda-beda. Proses perancangan awal dilakukan oleh arsitek asal Belanda Ir. P. De Rieu dalam membangun gedung C. Usai arsitek pertamanya meninggal, proses perancangan bangunan dilakukan oleh Prof. J. Klinkhamer dan B. J. Oundag yang juga berkebangsaan Belanda. Mereka berdua membangun gedung A dan B Baca konten selengkapnya versi cetak di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 133

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News