Anda secara pribadi maupun grup WhatsApp (WA) mungkin pernah mendapat kiriman aplikasi chat berupa nomor ponsel. Tidak perlu khawatir karena aplikasi tersebut bukan penyedot pulsa atau data pribadi. Nomor WA tersebut merupakan chatbots yang berisi informasi kandungan Al-Quran, mulai surat dan ayat Al-Quran, terjemahan, hingga tafsir. Chatbots sendiri merupakan semacam program berbasis AI (Artificial Intelligence), atau robot virtual yang dapat menyimulasikan percakapan layaknya manusia.
Beruntung Inspirasi Pendidikan mendapat kesempatan berbincang dengan M. Dedi Rudianto, pembuat QuranChat.me, Jumat (30/10). “Saya ingin memudahkan masyarakat khususnya kaum muslim untuk mengakses Al-Quran karena masih banyak yang masih belum terbiasa belajar dan membaca Al-Quran,” kata Dedi mengawali cerita.
Berpijak dari masalah itu, benaknya mulai berpikir dan bertanya kepada diri sendiri, sesuatu apa yang bakal selalu diingat dan digunakan oleh masyarakat setiap harinya. “Selama ini pengguna ponsel banyak menginstall aplikasi Al-Quran. Namun masih menjadi pertanyaan, aplikasi Al-Quran tersebut sudah digunakan dengan baik atau tidak. Bahkan sering terjadi, aplikasi Al-Quran tidak pernah dipakai setiap harinya,” lanjutnya.
Dedi akhirnya menyimpulkan aplikasi yang selalu dipakai setiap hari ternyata aplikasi chatting. “Bertolak dari itu saya mencari cara agar chatbots Al-Quran ini bisa masuk di aplikasi chatting,” jelas Arema ini.
Awal penyusunan chatbots pada 2018 lalu hanya dia sendiri. Seiring berjalannya waktu, Dedi dibantu satu orang dari komunitas. Setelah sekitar dua tahun berjalan, QuranChat.me terus menerus dikembangkan bersama tiga tim inti development untuk memudahkan pengaksesan sehingga jarak antara masyarakat dengan Al-Quran menjadi semakin dekat. “Al-Quran yang ada di aplikasi chatbots ini sebenarnya tidak ada bedanya dengan Al-Quran cetak atau aplikasi Al-Quran. Kalau dianggap berbeda, terletak pada aplikasi chat yang setiap hari dipakai masyarakat sehingga menghilangkan jarak antara Al-Quran,” tambahnya
Dengan QuranChat.me, masyarakat tinggal menulis kata (terjemah) yang dikehendaki, langsung dijawab dengan tampilan ayat quran dan surah yang dimaksud. Begitu juga jika ingin mengetahui tafsir sebuah ayat, maka juga langsung mendapat jawaban.
Tentang tafsir yang dipakai QuranChat.me ini, Dedi mengungkapkan, awalnya merujuk pada tafsir Al-Jalalain. Namun karena tafsir dan penjelasan berdasarkan bahasa Arab sehingga diubah menggunakan tafsir dari Kementerian Agama (Kemenag) agar lebih mudah dipahami dan familier bagi masyarakat Indonesia.
“Mendatang, kami berencana membuat chatbots dari hadis-hadis atau kitab mulai dari sederhana hingga kompleks. Kemudian juga akan berkolaborasi dengan Kemenag untuk menyiapkan tafsir dan asbabun nuzul,” tambah pria berusia 36 tahun ini.
Ketika muncul pertanyaan, akibat QuranChat.me ini, apa masyarakat tidak enggan belajar kepada ulama? Dedi dengan jujur mengaku kurang tahu. Namun setidaknya masyarakat yang merasa terbantu QuranChat.me pasti akan bertanya ke ulama, ustad dan sebagainya guna lebih memperdalam sesuatu yang sudah didapatkan. (was)
M. Dedi Rudianto
Tempat, Tgl Lahir : Malang, 1 Mei 1984
Agama : Islam
Status : Menikah
Alamat : Jl. Gajayana IC 741 H2 Malang
No. Telp : 085338155153
Email : [email protected]
Pendidikan :
1989-1991 TA. Dewi Sartika
1991-1996 SDN Dinoyo 3 Malang
1996-1999 SMP Negeri 1 Malang
1999-2002 SMA Negeri 1 Malang 2002-2007 D3 Teknik Komputer – Univ. Brawijaya Malang
2007-2012 S1 Ilmu Komputer – Univ. Brawijaya Malang
Pengalaman Organisasi :
2001 BDI (Badan Dakwah Islam) SMA Negeri 1 Malang – Anggota
2002 Forkalam (Forum Komunikasi Islam) FMIPA UB Malang – Anggota
2003 UAKI (Unit Aktivitas Kerohanian Islam) UB Malang – Anggota
2004 MOST (MIPA Official Site and Networking Team) – Ketua
2007 KPLI (Komunitas Pengguna Linux) Malang – Ketua
2011 SSC (Save Street Child) Malang
Pengalaman Kerja :
2005-2009 Developer at SAG (Malang)
2009-2011 Software Engineer at XLSolutions (Los Angeles)
2011-2013 Software Consultant at Fehirden (Norway)
2014-2016 Direktur Utama at Datamax (Malang)
2016-2019 Founder at Biji Inovasi (Malang)
2019-sekarang Direktur Utama at Datamax Teknologi Internasional (Jakarta)