Malang, IP – Rumah Belajar Polehan (RBH) menjadi komunitas yang konsen pada pendidikan anak-anak. Sejak didirikan pada tahun 2011 silam, rumah belajar ini telah menjadi wadah para relawan dalam mengembangkan dan menjalankan berbagai macam kegiatan. RBH diperuntukkan bagi arek-arek Polehan (Arpol) agar bisa mendapatkan pendidikan yang lebih layak secara gratis.
Salah satu kegiatan yang bakal dilaksanakan adalah Speak Up. Diperkirakan dilaksanakan pertengahan Maret mendatang. Speak Up merupakan kegiatan belajar Bahasa Inggris dengan metode berbicara (speaking). Tujuannya supaya anak-anak Polehan bisa dan lebih percaya diri berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris.
Ilham Juney Rahman, salah satu relawan menuturkan, pihaknya saat ini masih berfokus pada penyusunan materi pembelajaran.
Dalam penyusunan materi, pihaknya bakal menjalin kerja sama dengan salah satu lembaga kursus bahasa Inggris yang ada di Pare, Kediri.
“Dulu pernah berkolaborasi dengan AIESEC UMM. Mereka punya program Exchange Participants. Jadi teman-teman dari luar negeri malamnya menyempatkan waktu untuk mengajar di Rumah Belajar Polehan. Mereka ingin membantu kami mengajar lagi. Namun, karena adik-adik terkendala bahasa, salah satu dari mereka berpesan agar adik-adik terus diajari berbicara bahasa Inggris,” ungkap Ilham
Ilham menambahkan, baru ada beberapa anak yang sedikit paham tentang Bahasa Inggris. Karena itu, pihaknya berharap semua anak di Rumah Belajar Polehan, bisa memahaminya.
Walaupun dalam hal pengucapan mereka tidak terlalu fasih.
“Setidaknya ketika nanti ada orang yang berbicara Bahasa Inggris, itu mereka paham. Jadi relawan asing dahulu, nantinya bisa berpartisipasi lagi buat mengajar di Polehan.
Tidak harus menunggu pandemi selesai, karena mereka bisa mengajar lewat zoom atau lainnya,” tandasnya . Ilham mengaku, selain bisa menjadi tempat anak Polehan belajar Bahasa Inggris, adanya kegiatan Speak Up memang diharapkan mampu merangkul kembali relawan-relawan asing yang dulu pernah mengajar di Polehan. Relawan asing di antaranya berasal dari Prancis, Spanyol, Ceko, Mesir, hingga Tiongkok.
“Yang masih komunikasi sama kami, ada relawan dari Prancis, Spanyol, Ceko, dan Mesir. Tetapi sementara ini hanya sekadar menanyakan kabar saja,” tuturnyaSebagai informasi, nantinya bentuk kegiatan Speak Up adalah dengan cara memberikan materi speaking dasar kepada anak-anak Polehan. Ketika kegiatan sudah mampu dijalankan, pihaknya berkomitmen untuk bisa berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris secara periodik. (was)