Komunitas Preman Mengajar Mantan Preman Pun Tebar Manfaat

0

Malang, IP – Asal ada niat dan usaha untuk berubah, siapa pun dapat menjadi sosok yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Menjadi sebuah kalimat pembuka yang mungkin cocok guna mendeskripsikan Komunitas Preman Mengajar yang ada di Sukolilo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Seperti namanya, Preman Mengajar menjadi komunitas yang beranggotakan para mantan preman.

Wondo, Koordinator Pendidikan Komunitas Preman Mengajar menuturkan, anggotanya ini dulunya adalah preman. Namun, mereka sadar dan berusaha belajar menjadi manusia yang lebih bermanfaat. Mereka memanfaatkan tenaga untuk hal-hal yang bersifat positif dan produktif.

“Mengapa Preman Mengajar? Karena kami sebagian besar adalah kumpulan dari orang-orang yang termajinalkan. Sebagian dari kami, dulu memang merupakan biang onarnya kampung. Daripada energi kami gunakan untuk hal-hal negatif, kami memilih untuk menguranginya dan mulai berkegiatan yang lebih produktif dan bermanfaat,” paparnya
Wondo lantas menjelaskan, nama Preman Mengajar pertama kali tercetus pada Tahun 2016. Saat itu dia masih bergerak di komunitas literasi bernama Gubuk Baca. Dalam salah satu kegiatan di Taman Kanak-Kanak (TK) bersama pemuda kampung yang sebagian dicap sebagai preman. Kondisi ini kemudian memunculkan inovasi membentuk sebuah komunitas bernama Preman Mengajar.

“Baru Tahun 2019, tepatnya tanggal 10 November diresmikanlah Preman Mengajar. Untuk pengurus di Preman Mengajar ada sekitar 75 pemuda-pemudi,” bebernya
Wondo menambahkan, adanya Preman Mengajar harapannya bisa menjadi wadah untuk saling belajar menebar manfaat. Baik untuk kampung, keluarga, atau pun untuk pribadi. Setidaknya dengan kegiatan yang bermanfaat, akan mengurangi kebiasaan-kebiasaan buruk anggota di tengah masyarakat.
Disinggung masalah program rutin, Preman Mengajar memiliki kegiatan Sambang Gubuk. Merupakan kegiatan memberikan bimbingan belajar ke gubuk baca yang ada di pojok-pojok kampung. Kedua, Sambang Sekolah, yakni kegiatan mengenalkan seni tradisi lokal, khususnya tradisi daerah Jabung.
“Kemudian ada pembuatan Topeng Jabung dengan media limbah kertas. Ada juga Njagong Reboan, jadi kami mengadakan semacam diskusi dengan pemateri adalah dari pengurus Preman Mengajar. Temanya bebas dengan tujuan untuk melatih public speaking,” ujar WondoSebagai informasi Komunitas Preman Mengajar sendiri adalah bagian dari komunitas bernama Republik Gubuk. Di dalamnya ada sekitar 35 Gubuk Baca (taman baca) yang tersebar di Tiga Kecamatan, yakni Kecamatan Jabung, Kecamatan Pakis, dan Kecamatan Tumpang.

“Pengurus dari Preman Mengajar itu sendiri, juga termasuk pengasuh Gubuk Baca,” pungkasnya. (was)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News