Kab Malang, IP – Pendidikan telah menjadi salah satu sektor yang mesti melakukan banyak penyesuaian di masa pandemi Covid-19. Terutama penyesuaian terhadap metode pembelajaran online yang hingga kini masih terus berjalan.
Teknologi dalam hal ini gadget, sebelumnya hanya menjadi media tambahan untuk mendukung proses pembelajaran. Namun sejak pandemi menerpa Indonesia, semua proses pembelajaran wajib menggunakan gadget sebagai akibat pemberlakuan pembelajaran online atau jarak jauh.
Perubahan semacam itu tidak serta merta mampu dijalankan oleh siswa sebagai peserta didik, maupun guru sebagai tenaga pendidik. Mengingat mereka harus mengalami berbagai kendala yang pada gilirannya membuat transfer materi atau ilmu pengetahuan menjadi kurang efektif.
Baca Juga: Berikut yang Wajib Sekolah Perhatikan Saat PTM Terbatas
Tamyid SPd MPd, Pengawas Sekolah Dasar (SD) Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Gondanglegi menyampaikan, meskipun kini Pendidikan Tatap Muka (PTM) terbatas sudah terlaksana. Transfer ilmu dari guru kepada siswa masih belum maksimal.
“Untuk belajar dengan gawai, tanpa ada pengawasan secara intens itu juga kurang efektif. Karena anak-anak tidak semua sadar, bahwa tugas mereka adalah belajar. Terkadang mereka mengira tugasnya hanya bermain saja,” tutur Tamyid, Kamis (25/11/2021).
Ia mengaku, indikator kesadaran belajar tersebut dapat terlihat saat PTM terbatas berlangsung. Siswa yang belajar di rumah cenderung akan selesai terlebih dahulu, walau jam belajar masih berjalan. Berbeda dengan siswa yang belajar di sekolah, cenderung lebih lama karena menyesuaikan jam belajar sekolah.
Baca Juga: Menjadi Guru Tidak Mudah, Ini Tantangan Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19
Guru Miliki Keterampilan Sesuai Kompetensi Abad 21
Guna merespons tantangan tersebut, Tamyid lantas menekankan bahwa guru harus menambah motivasi dalam memberikan pelayanan pendidikan bagi para siswa. Artinya guru harus benar-benar berjuang dalam profesinya, sehingga dalam situasi sulit seperti sekarang tidak alasan untuk lelah dan menyerah.
“Guru harus terus berjuang sesuai dengan eranya masing-masing. Kita hidup di abad 21, mau tidak mau guru harus memiliki keterampilan sesuai kompetensi abad 21. Ini yang luar biasa menjadi tantangan, untuk meningkatkan kompetensi guru di abad 21,” Baca berita selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan