Kab Malang, IP – Selain memberikan dampak negatif, situasi pandemi Covid-19 ternyata juga memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan. Salah satunya dalam hal pengusaan IT (Information Technology) oleh guru.
“Karena proses pendidikan tidak bisa dilayani luring, maka guru harus melayani dengan daring. Kondisi ini menuntut guru menguasai IT,” ujar Dullatip SPd MPd, Kepala Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Turen, Kamis (25/11/2021).
Selain itu, kondisi pandemi juga menuntut guru untuk lebih jeli dalam menilai situasi pembelajaran. Misal terkait kesulitan pendampingan belajar oleh orang tua kepada siswa. Termasuk kemampuan orang tua dalam mengoperasikan gawai saat mendampingi siswa sekolah daring.
Baca Juga:Â Guru Harus Miliki Keterampilan Sesuai Abad 21
“Terkadang orang tua juga tidak paham akan pendidikan. Terkait hal-hal semacam itu guru harus bisa mendeteksi, sehingga anak-anak bisa mendapat pelayanan pendidikan semaksimal mungkin,” imbuhnya.
Pun di masa pendidikan tatap muka (PTM) terbatas seperti sekarang. Jika terjadi kendala pembelajaran, maka pihaknya memperbolehkan guru untuk melaksanakan kunjungan ke rumah siswa. Tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Sebab, PTM terbatas berjalan secara bergantian dengan sistem shift. Yakni 50 persen siswa luring di sekolah dengan maksimal waktu belajar selama dua jam. Sedangkan 50 persen sisanya, tetap melakukan pembelajaran jarak jauh dari rumah.
Baca Juga:Â Masa PTM Terbatas, Penilik Kecamatan Ngajum Rutin Monitoring KB dan TK
“Dari sini tetap dibutuhkan kesadaran, kesabaran, dan kesediaan guru untuk melayani pendidikan siswa,” tutur Dullatip.
Terlebih dia mengaku, untuk wilayah Kecamatan Turen telah terjadi kekosongan jabatan kepala sekolah di 16 lembaga pendidikan. Itu membuat beberapa kepala sekolah yang ada, harus merangkap dua sampai tiga lembaga Baca berita selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan
