Malang, IP – Kegiatan multi kreasi menjadi salah satu kegiatan Teras Literasi. Tak hanya mencakup kegiatan literasi, aspek perkembangan juga turut andil di dalamnya. Kegiatan rutin minggu pagi ini sangat dinanti anak-anak. Pasalnya, konsep kegiatan selalu berubah setiap minggunya. Hal ini tentu menjadikan mereka bisa menemukan ilmu dan pengalaman baru.
Kini Pendiri TBM Teras Literasi Suyati atau yang akrab disapa Budhe, ingin melibatkan masyarakat untuk beragam aksi literasi. Bukan hanya anak-anak, para orang tua harus turut berdaya guna. Oleh karena itu, seluruh rangkaian kegiatan bukan semata-mata hanya untuk hiburan, melainkan ada nilai pendidikan yang diajarkan.
Baca Juga:
Melalui Cerita Bergambar, OJK Literasi Keuangan Sasar PAUD
Dengan mengusung tema Piknik Ria, TBM Teras Literasi berhasil membungkus penyuluhan gizi dan kelas suka mewarna. Bertempat di Perum PNS Lesanpuro, Kedungkandang, 25 ibu PKK beserta anak-anaknya bersuka ria mengikuti kegiatan tersebut pada Minggu (21/05/23).
“Awalnya kegiatan taman baca ini hanya untuk anak-anak, namun sekarang orang tua sudah mulai berpartisipasi,” jelasnya.
Kali ini ibu dan anak diajak berkolaborasi untuk membuat salad buah secara bersama-sama. Mulai dari mengupas, memotong, mencampur, hingga ke penyajian.
Menurut Suyati, bagi anak-anak proses ini dapat menjadi momen emas untuk meningkatkan perkembangan kognitif membedakan bentuk dan jenis buah. Tak hanya kognitif, perkembangan fisik motorik turut ikut. Karena dengan memotong buah, anak-anak akan terampil menggunakan tangan kanan dan kiri.
“Dari kegiatan bersama orang tua ini perkembangan bahasa anak juga akan bertambah, karena bagaimana proses pembuatannya bisa diceritakan ulang,” imbuhnya.
Usai membuat salad buah, anak-anak berlanjut mengikuti kelas suka mewarna dipandu crew Teras Literasi. Para orang tua mengikuti penyuluhan gizi anak yang dipandu oleh Tri Cahyaningsih dari Dinas Kesehatan.
“Setelah membuat dan menikmati salad buah, para orang tua diajak mengenali gizi dari salad tersebut, sehingga ada contoh secara langsung,” jelasnya.
Tentu penyuluhan ini sangat penting untuk menjaga agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sehat, dan cerdas. Nyatanya, makanan bergizi bukan makanan mahal namun berfokus pada kombinasi gizi yang tepat.
Kegiatan ini disambut baik oleh seluruh peserta. Tidak hanya menambah insight baru, namun turut meningkatkan kualitas hubungan antar orang tua dengan anak. Meski demikian, Suyati masih menemukan kendala dalam persiapannya. Terutama mempersiapkan alat dan bahan karena kehadiran orang tua dan anak tidak bisa dipastikan jumlahnya.
“Kadang pesertanya banyak kadang sedikit, yang penting acaranya tetap berjalan dengan baik,” pungkasnya.
Dengan berbagai kolaborasi, kini ia mampu menjadikan Teras Literasi sebagai tempat nyaman bagi mereka yang ingin belajar. Mendatang Suyati menginginkan tiap-tiap RT di wilayah Lesanpuro bergiliran dan dapat menginspirasi warga lainnya untuk lebih berdaya guna. (ola) Baca konten lengkap lainnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan