Visualisasi Gerakan Pesantren Rakyat Nasional se-Tahun Kedepan, Seperti Apa?

0
visualisasi gerakan
visualisasi gerakan

Inspirasi Pendidikan – Pesantren Rakyat adalah cara menghidupkan kembali peran-peran agama yang mampu didialogkan dengan masyarakat sehingga membawa perubahan-perubahan yang sangat dibutuhkan bagi seluruh orang yang terhubung dengan pesantren. Pesantren Rakyat adalah pesantren tanpa gedung. Pusat pembelajarannya ada di masyarakat. Oleh karena itu, sumberdaya komunitas dapat dijadikan sebagai sumber belajar, bukan semata sumber belajar dimiliki seluruhnya oleh seorang kyai yang menyediakan sumberdaya untuk santri. Sumberdaya belajar bisa dari dan untuk komunitas lokal.

Beberapa waktu lalu Pesantren Rakyat mengadakan pertemuan nasionalnya yang ketiga bersama 130 Pesantren Rakyat se-Indonesia, (08-10/09/2017). Di akhir pertemuan, para peserta berdiskusi selama sehari penuh untuk menentukan langkah atau gerakan selama satu tahun kedepan. Di setiap tahunnya, selalu ada misi baru yang akan digarap bersama dan dilaksanakan oleh seluruh Pesantren Rakyat. Pada tahun ini ada beberapa poin yang berhasil dihimpun oleh tim Tutur Desa bekerja sama dengan Inspirasi Pendidikan. Berikut penjabaran untuk visualisasi gerakan yang diklasifikasikan kedalam beberapa kegiatan yakni;

Gerakan Pesantren Peduli

Kegiatan atau visualisasi setahun kedepan para penggerak pesantren menguatkan kegiatan-kegiatan yang bernuansa kepedulian. Kepedulian ini dapat difungsikan sebagai bagian dari membebaskan berbagai bentuk ketidakberdayaan, membantu orang lain untuk berubah lebih baik, memperhatikan dan mendorong agar semua orang yang berada di sekitar pesantren rakyat berkembang menjadi pribadi-pribadi yang semakin sejahtera.

Gubuk Qurani

Jikalau di pondok-pondok pesantren belajar Al-Quran mengutamakan belajar tartil, hafalan, mengaji tafsir dan beberapa kegiatan pengajian konvensional, maka Pesantren Rakyat mendorong agar mulai tahun ini mempunyai gerakan Gubuk Qurani. Gubuk itu kalau di desa adalah tempat-tempat yang ada di sawah atau tempat berteduh yang didirikan oleh masyarakat di sejumlah tempat. Bahkan gubuk ini menjadi tempat publik berkumpul atau beristirahat. Tempat saat istirahat, makan atau tidur-tiduran sementara di sawah, atau di tegal. Makna lebih praktisnya, Al-Quran yang dikembangkan oleh Pesantren Rakyat adalah al-quran yang mampu berdialog dengan realitas. Al-Quran yang mampu menyapa di relung-relung kehidupan masyarakat. Maka, pada titik krusial Al-Quran harus dipelajari untuk menjawab kebutuhan dan kehidupan masyarakat. Jadi, nantinya ada al-quran dengan tafsirnya tentang air, tentang pertanian, tumbuh-tumbuhan dan berbagai kebutuhan menghidupkan dialektika kearifan lokal. Boleh jadi disebut dengan istilah al-quran berkearifan lokal.

Pasar Rakyat

Setiap Pesantren Rakyat tidak boleh hanya berpangku tangan. Apalagi mengandalkan proposal. Jikalau mengandalkan proposal dan berharap pada pemberian orang, maka Pesantren Rakyat hanya melahirkan kader-kader pekerja, bukan pebisnis atau pewirausaha. Pesantren Rakyat harus mandiri. Salah satunya wajib memiliki gerakan kewirausahaan. Maka sebaiknya ada gerakan merangsang tumbuhnya kegiatan-kegiatan ekonomi di masing-masing tempat yang ada pesantren rakyatnya dengan menciptakan pasar rakyat. Selain itu, para jiwa penggerak Pesantren Rakyat harus mandiri finansial. Syarat yang dibutuhkan adalah mengenali diri sendiri agar memiliki mindset (pola pikir) tanpa batas. Jadi mentalitasnya adalah mentalitas tanpa batas.

Personal Literasi

Mimpi memiliki kemampuan menciptakan media luar biasa. Bahkan harus punya media internasional. Mempunyai TV pun menjadi impian. Media literasi yang sudah dimiliki antara www.pesantrenrakyat.com dan koran dwi-mingguan. Namun, penekanan yang paling penting adalah personal literasi. Apalagi pada zaman digital, personal literasi dimaksud setiap anggota yang terhubung dengan Pesantren Rakyat wajib melek media dan menjadi pegiatnya, baik yang offline maupun online. Utamanya, untuk sekarang ini agar personal literasi dapat dikembangkan seperti citizen journalism menggunakan media sosial.

Pendidikan Impian

Pendidikan yang diselenggarakan oleh Pesantren Rakyat adalah pendidikan holistik (menyeluruh) dan mengutamakan perkembangan anak-anak si pembelajar. Pendidikan impian perlu mendobrak kebakuan bukan terpusat pada hegemoni/pengekangan kurikulum yang membuat anak tidak berkutik. Pendidikan itu tergantung pada kreasi gurunya. Sebagai lokomotif perubahan pendidikan, maka pusat pengembangan pendidikan impian ada di Pondok Hidayatul Muntolibin Ngadiluwih Kediri. Pendidikan yang berpusat pada siswa adalah pendidikan yang menghargai talenta dan menerapkan keragaman peserta didik sebagai pusat pengembangan belajar. Setiap anak unggul dan keunggulan ini perlu dirangsang menggunakan pendidikan. Pendidikan impian juga menciptakan pembelajaran kemandirian finansial dan penghargaan terhadap murid dan guru.

Sanggar Seni Budaya

Kedatangan Fahruddin dari Kademangan Blitar menambah heboh kekhasan Pesantren Rakyat. Fahrudin adalah seorang dalang muda berbakat. Bahkan dia sudah mempunyai sanggar seni budaya. Oleh karena itu, melalui rujukan potensial ini, maka setiap Pesantren Rakyat disarankan untuk mendirikan sanggar seni budaya. Sanggar ini bisa nunut (menumpang) di rumah-rumah warga. Mengapa sanggar seni penting? Seni memiliki harmoni dan menaungi asah kecerdasan para pelaku seni. Mereka mampu berkumpul dalam keragaman. Keragaman justru menjadi suara indah. Seni juga melatih emosi menjadi lebih matang. Oleh karena itu Sanggar seni budaya adalah varian yang perlu dikembangkan untuk merangsang pengakuan keragaman yang mencerdaskan emosional para warga. (Tim Tutur Desa/red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News