Muda Menginovasi, Kembangkan Alat Medis dan Deteksi Bencana

0
Anton Hendra Kusuma saat mempresentasikan Tornado Detection System.

Kab Malang, IP – Suara gerinda membelah potongan pipa stainless dan percikan las menemani proses pembuatan Stabilizer Ambulance Stretcher. Alat yang mengadopsi cara kerja gimbal kamera ini dicetuskan oleh Anton Hendra.

Ia merupakan mahasiswa bimbingan Debri Haryndia Putri ST MDs sekaligus anggota kelompok dari Natasya dan Diana Novita sari. Anton menjelaskan, ide pembuatannya bermula ketika ia memperhatikan pasien yang berada di dalam mobil ambulans. Terkadang, pasien mengalami guncangan akibat mobil melaju kencang saat menuju rumah sakit.

Ditambah dengan kondisi jalan berlubang dan bergelombang mengakibatkan pasien stres, pendarahan, hingga patah tulang. Pengembangan Stabilizer Ambulance Stretcher ini sebagai upaya untuk meminimalisir cedera, mencegah cacat dan memberikan rasa aman dalam menunjang proses penyembuhan.

Baca Juga : MTs Nurul Huda Babadan, Kembangkan Pembelajaran Ilmu Alat

“Selain lebih stabil, tandu ini tidak menyebabkan guncangan,” ungkap Anton.
Tandu yang diletakan di atas rongga papan stabilizer dengan sistem gimbal itu, dapat tetap tegak lurus dengan gravitasi bumi. Meskipun terdapat getaran dan guncangan pada jalur evakuasi.

“Karena cara kerja dari tandu ini memanfaatkan gaya gravitasi dan arah gerak pasien, sehingga keseimbangan tandu berasal dari area pegangan yang memiliki sumbu putar” jelas Anton. Tandu dapat dipasang dengan waktu 30 detik dan mampu me­ngangkat beban lebih dari 100 kg. Ini menjadikan tandu memiliki kelebihan tersendiri. Yakni dapat memudahkan evakuator dan menjadikan pasien lebih nyaman.

Pada implementasinya, Stabilizer Ambulance Stretcher membutuhkan kerja sama ataupun sponsor, sehingga bisa digunakan untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat. Terutama untuk rumah sakit, BPBN, Kepolisian, TNI dan seluruh cabang olahraga di Indonesia.

Ilustrasi penggunaan Stabilizer Ambulance Stretcher.

Baca Juga : Growth Lamp, Alat Inovasi UB Genjot Pertumbuhan Bawang

Dalam proses produksi, Anton dan tim menggunakan tenaga lokal yang sudah profesional. Harapannya ketika sudah diproduksi massal, tandu ini dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat dan juga membuka lapangan pekerjaan baru.

Tak hanya Stabilizer Ambulance Stretcher, Anton juga menciptakan alat pendeteksi bencana de­ngan nama Tornado Detection System. Alat ini telah dipresentasikan dalam Kejuaraan Expo Science Asia yang dilaksanakan pada tahun 2018 silam.

“Kalau untuk Tornado Detection System, menggunakan analogi putri malu untuk mendeteksi kecepatan angin,” ujar Anton. Ia menambahkan, alat ini memaksimalkan konsep aerodinamik dan akan mengatup ketika terkena kecepatan angin tinggi sebagai penanda adanya potensi bencana tornado.

Baca Juga : KOPI TUBRUK, Inovasi Layanan Konsultasi Online TBC Puskesmas Kedungkandang

Penggunaan analogi sederhana ini mendapat perhatian tinggi, hingga Anton berhasil mendapatkan medali emas dari Kejuaraan yang diselenggarakan oleh Inha Hwang itu.
Tidak berhenti di Korea, Anton juga berhasil memperkenalkan alat pendeteksi bencana tersebut pada acara penelitian scene di Abu Dhabi. Peserta berjumlah 2150 orang dan berasal dari 68 negara.

“Memulai penelitian tidak ha­rus mendekati skripsi, karena inovasi dibutuhkan sejak kalian me­nyadari pentingnya inovasi. Ketika kalian menyadari saat ini, silakan lakukan mulai dari sekarang,” pungkasnya. (ola).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News