Kab Malang, IP – Bidang literasi merupakan salah satu aspek yang terus digagas perkembangannya. Banyak sekali komunitas-komunitas pegiat literasi yang muncul saat ini, seperti halnya Republik Gubuk yang berlokasi di Jabung, Kabupaten Malang.
Berawal dari 8 tahun yang lalu, Fachrul Alamsyah Penggagas dan juga Presiden Republik Gubuk membuat sebuah sanggar literasi di garasi rumahnya dengan nama Gubuk Baca Lentera Negeri.
Baca Juga :
Tak Hanya Lokasi Membaca, Perpus Kini Perluas Fungsi dan Peran
Saat itu ia hanya bermodalkan nekat dan uang sebesar 25 ribu yang langsung habis dipakai untuk membuat sebuah banner, serta sumbangan buku dari kawan-kawannya. Mulanya Fachrul hanya bergerak sendiri, seiring berjalannya waktu beberapa temannya pun turut membantu.
“Kemudian kami mengadakan perpustakaan keliling dan menginisiasi gubuk baca ke kampung-kampung, akhirnya gubuk baca pun semaÂkin lama semakin banyak. Agar tidak biÂngung menyebutnya secara satu per satu, maka dinamailah Republik Gubuk,” tegasnya.
Republik Gubuk yang bermula dari perpustakaan keliling tersebut, pada awalnya berfokus pada dunia literasi. Kemudian lambat laun mulai berkembang menjadi beberapa sub divisi. Seperti Divisi Pendidikan, Divisi Kebudayaan, Divisi Pemberdayaan Ekonomi, Divisi Lingkungan, dan Divisi Kesehatan.
Gubuk Baca Menjadi Solusi Berbagai Masalah
Disini Fachrul memaparkan, gubuk bukan hanya tentang literasi dan membaca, tetapi bagi Fachrul gubuk merupakan sebuah konsep pemberdayaan masyarakat yang diwadahi oleh gerakan gubuk baca.
“Jadi di dalam gubuk tersebut kita mewadahi anak-anak agar memiliki ruang bermain yang edukatif, kemudian bagi para pemuda agar dapat menyaÂlurkan energinya untuk membimbing adik-adik dia sana, serta daÂpat menghidupkan kampungnya, dan yang tua diharapkan agar lebih peduli dengan tumbuh kembang anak,” paparnya Baca konten selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan