Rafflesia, Sang Padma Raksasa Langka dan Dilindungi

0
Rafflesia bunga terbesar di dunia. (Foto: Unplash.com).

Beberapa waktu lalu, untuk kali pertama bunga Rafflesia arnoldii R. Br berhasil mekar di luar habitat aslinya. Bunga yang juga dikenal sebagai padma raksasa ini berhasil mekar di Kebun Raya Bogor pada 12 September 2022. Sebagaimana Inspirasi Pendidikan kutip dari Antaranews, Sofi Mursidawati, Periset dan Kurator Koleksi Rafflesia di Kebun Raya Bogor memastikan bunga itu berjenis Rafflesia arnoldii R. Br, meskipun diameternya tidak lebih dari 60 cm.

Ia mengatakan, upaya konservasi Rafflesia arnoldii R. Br di luar habitatnya sejak tahun 1818 belum membuahkan hasil. Lalu pada tahun 2006 peneliti Rafflesia Kebun Raya Bogor turut melakukan upaya menumbuhkan biji Rafflesia arnoldii R. Br. Usai 16 tahun lamanya sejak upaya menumbuhkan bunga ini, awal September 2022 muncul beberapa knop bakal bunga dan salah satunya berhasil mekar.

Baca Juga: 

Mengenal Sosok Pengawal Pangeran Diponegoro yang Dimakamkan di Pesarean Gunung Kawi

Mengenal Boneka Petra di Upacara Kematian Masyarakat Tengger

Bunga Rafflesia arnoldii R. Br merupakan Puspa Langka Nasional berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional yang ditandatangani oleh Presiden Soeharto. Selain itu, bunga tersebut masuk dalam daftar tumbuhan dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1999 dan IUCN Red list dengan status konservasi terancam punah.

Awal Mula Penemuan Bunga Rafflesia

Mungkin banyak yang mengira penemu pertama dari bunga ini adalah Thomas Stamford Raffles, seorang negarawan berkebangsaan Inggris yang pernah menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Timur dan Gubernur Jenderal di Bencoolen (kini bernama Kota Bengkulu). Namun siapa sangka, orang yang pertama kali menemukan bunga Rafflesia adalah seorang ilmuan asal Perancis bernama Louis Auguste Deschamps yang sudah melakukan penelitian di Indonesia selama 11 tahun.

Pada tahun 1797, Deschamps menemukan bunga Rafflesia berjenis R. Patma. Tetapi pada tahun 1803, semua spesimen, catatan, dan ilustrasi dari penelitian selama 11 tahunnya disita dan menjadi rampasan perang. Saat itu, Perancis sedang berperang dengan Inggris. Baru pada tahun 1954, dunia ilmiah baru mengetahui bahwa Deschamps merupakan penemu pertama dari bunga Rafflesia.

Meski bukan penemu pertama, Thomas Stamford Raffles bersama ilmuan lain bernama Joseph Arnold menemukan Rafflesia jenis lain yang kini kita kenal dengan Rafflesia arnoldii. Penemuan itu terjadi pada tanggal 19 hingga 20 Mei 1818 di Bengkulu. Nama bunga ini lantas disesuaikan dengan nama kedua ilmuan, yakni Raffles sebagai nama genus dan arnoldii sebagai nama spesies.

Penemuan Rafflesia arnoldii dari Raffles dan Josep Arnold baru dipublikasikan sekitar tahun 1821 di Transaction of the Linnean Society. Josep Arnold sendiri meninggal saat berada di Bengkulu karena penyakit malaria sebelum penemuannya tersebut dipublikasikan.

Persebaran dan Habitat Bunga Rafflesia

Bunga Rafflesia tidak hanya tumbuh di Indonesia. Bunga ini juga pernah ditemukan tumbuh di beberapa negara, seperti Malaysia tepatnya di Taman Nasional Gunung Gading, Sarawak dan di lereng Gunung Kinabalu, Sabah. Kemudian bunga Rafflesia juga bisa ditemukan di Lembah Antik dan Compostela, Filipina, serta di Provinsi Surat Thani, Thailand Selatan.

Sedangkan di Indonesia, bunga yang terancam punah ini dapat ditemui pada sejumlah lokasi. Seperti Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Pusat Pelatihan Gajah Seblat di Kabupaten Bengkulu Utara, dan Padang Guci Kabupaten Kaur, Bengkulu.

Selanjutnya, Rafflesia juga bisa ditemukan di hutan pegunungan bawah Jawa Barat. Yakni sebuah hutan pada Baca berita selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News