Kawah Gurita Korwil Donomulyo Berlandaskan Tiga Ide Besar

0
Insan pendidikan di stand Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Donomulyo dalam Pameran Gelar Karya dan Lomba Siswa, Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas se-Kabupaten Malang. (Foto: Wahyu Setiawan/IP)

Kab Malang, IP – Sebagai upaya implementasi mewujudkan Profil Pelajar Pancasila menuju generasi yang bermutu, berbagai wilayah berlomba-lomba mengembangkan program-program inovasi. Tak terkecuali Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Donomulyo, mengembangkan program inovasi Kawah Gurita.

Baca Juga: 

 

Lewati Banyak Proses & Tantangan, SDN Pesanggrahan 01 Capai Sekolah Adiwiyata Provinsi

Inovasi “Nasi Tiga Beras” SMPN 13 Malang Raih Penghargaan 4 Terbaik Nasional

Lewati Banyak Proses & Tantangan, SDN Pesanggrahan 01 Capai Sekolah Adiwiyata Provinsi

Kawah Gurita merupakan akronim dari Kawasan Sekolah Guru Responsif, Inovatif, Terampil, dan Aktif. Melalui program ini, guru, murid, dan kepala sekolah se-Kecamatan Donomulyo diharapkan bisa termotivasi dan lebih peduli meningkatkan mutu pendidikan terhadap transformasi pembelajaran dalam implementasi Kurikulum Merdeka.

Hal tersebut dilaksanakan melalui interaksi secara rutin dalam wadah komunitas belajar, yang mana setiap anggotanya dapat bersama-sama dan berpartisipasi aktif mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

“Penerapan program yang kami bangun ini adalah belajar bersama dan berkolaborasi secara rutin dan berkelanjutan, dengan tujuan yang jelas dan terukur untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, sehingga berdampak pada hasil belajar murid” ujar Hadi Sutikno S.Pd M.M. Kakorwil Dinas Pendidikan Kecamatan Donomulyo.

Kelahiran Kawah Gurita, kata dia, didasari oleh tiga ide besar. Ide besar pertama fokus pada proses pembelajaran, kedua membudayakan kolaborasi dan tanggung jawab kolektif, serta berorientasi kepada kebutuhan murid.

Dari tiga ide besar ini kemudian di-branding menjadi lima dimensi. Antara lain kepemimpinan bersama yang saling mendukung, pemberdayaan aset yang dimiliki lembaga, berbagi praktik baik antar guru, pembelajaran kolektif dan penerapannya, serta penguatan nilai dan visi bersama.

“Pendamping Kawah Gurita ini adalah para guru penggerak yang ada di Kecamatan Donomulyo. Harapannya dengan Kawah Gurita, setiap lembaga di Kecamatan Donomulyo itu bisa menjelma seperti sekolah penggerak, yang diberdayakan oleh komunitas belajar Gurakno,” tutur Hadi kepada Inspirasi Pendidikan.

Program inovasi Kawah Gurita setidaknya berhasil menelorkan berbagai media pembelajaran yang asyik untuk siswa. Salah satunya miniatur siklus cuaca yang didesain sedemikian rupa dalam wadah kaca serta peta digital keberagaman suku di Indonesia Baca konten lengkap versi cetak di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 129

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News