Menyongsong Era Digital: Integrasi Coding dalam Kurikulum SD

0
Praktik coding yang didampingi Ulfi menggunakan aplikasi scratch di handphone. (Foto: Dimas Rosyidin/IP)

Kab Malang, IP – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti mengumumkan rencana implementasi pembelajaran coding dan AI (Artificial Intelligence) sebagai mata pelajaran pilihan untuk SD-SMP yang sudah siap. Inisiatif ini merupakan respons terhadap visi Wakil Presiden Gibran dalam mewujudkan Indonesia Emas melalui penguasaan teknologi sejak usia dini.

Menanggapi hal tersebut, Ulfi Naidasari, S.Pd., guru kelas di SD Negeri 2 Balesari dan juga sahabat teknologi Provinsi Jawa Timur menilai bahwa hal ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi guru dalam pengajarannya.

Baca Juga :

Perjalanan Shaquilla Zahdy Ukir Prestasi Melalui Inovasi

 

Mengenal Deep Learning Sebagai Pendekatan Belajar

 

Fun Learning: Siswa MTs Modern Al-Rifa’ie 2 Ciptakan Logo Angkatan

“Awalnya saya membayangkan coding yang dimaksud adalah coding komputer dengan bahasa pemrograman yang rumit. Namun setelah dipelajari lebih dalam, ternyata coding bukan hanya tentang rumus atau bahasa pemrograman di komputer, tetapi bisa berupa pengenalan logika, simbol, dan urutan dalam bentuk coding angka, warna, atau pun gambar,” jelasnya.

Pengenalan coding sejak dini diharapkan dapat melatih anak menggunakan logika dalam berpikir, serta mengasah kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah (problem solving) dalam menghadapi berbagai situasi.

Di tingkat SD, pembelajaran coding difokuskan pada pengenalan dasar-dasar coding, seperti logika dasar, simbol, dan urutan kode warna atau angka. Hal ini mengingat usia SD merupakan usia operasional konkret sehingga akan sulit jika diajarkan hal-hal yang abstrak Baca konten selengkapnya versi cetak di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 133

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News