Malang, IP – Sekolah memiliki peran penting dalam mengembangkan kreativitas peserta didik dan pendidik untuk mendongkrak literasi bangsa. Melalui program Gelis Merdeka atau Gerakan Literasi Sekolah Merdeka warga SMAN 1 Malang dapat melahirkan karya autentik.
Tak hanya merawat budaya membaca dan menulis, gerakan literasi sekolah menjadi wadah untuk meningkatkan pembelajaran sepanjang hayat. Pasalnya gerakan rutin ini tidak hanya meningkatkan keterampilan membaca, nilai-nilai budi pekerti berupa kearifan lokal turut andil di dalamnya.
Baca Juga :
Melalui Gelis Merdeka, Sekolah tidak hanya menyediakan perpustakaan dengan fasilitas ratusan ragam buku dan siswa hanya dikenalkan buku bacaan. Tetapi metode pembelajaran dimanfaatkan untuk meningkatkan literasi siswa.
Artinya seluruh kegiatan literasi dibungkus dengan macam kegiatan yang disesuaikan dengan Kurikulum Merdeka.
“Ini bukan gerakan yang sehari jadi, namun melalui kebiasaan-kebiasaan kecil di sekolah,” ujar Hafid sebagai koordinator dari program Gelis Merdeka.
Benar saja, untuk mewujudkan kesadaran literasi tidak dapat dilakukan secara instan. Harus dilakukan bertahap dan konsisten. Hafid membuktikan konsistensi dari hasil kolaborasi dan kerja kolektif berbagai pihak dapat mengantarkan melek literasi.
Seperti tahun sebelumnya, program ini telah menerbitkan 30 judul buku dari siswa dan guru. Sedangkan tahun ini, kembali menorehkan sejarah dengan launching buku karya guru dan murid sebanyak 40 judul Baca konten selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan