Kampung Qur’an Sudimoro Jadi Oasis Spiritual dan Solusi Pendidikan Lewat Masjid dan Al-Qur’an

0
Kampung Qur’an Sudimoro. (Foto: Wahyu Setiawan/IP)

Malang, IP – Kampung Qur’an Sudimoro yang sudah berdiri sejak 2 Juli 2022 lalu, menjadi semacam oasis spiritual di tengah hiruk-pikuk kehidupan Kota Malang. Kehadiran Kampung Qur’an ini merupakan jawaban atas berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat asli Sudimoro, khususnya dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial.

Baca Juga: 

 

Pembiasaan Cinta Al-Qur’an Membuahkan Prestasi Nasional

Hikmah Nuzulul Qur’an Oleh Arief Rahman Hakim

Ngaji On The Street, Ajak Masyarakat Makin Dekat Al-Quran

“Tepatnya dilatarbelakangi oleh keprihatinan Forum Komunikasi Takmir Antar Masjid se-Sudimoro terhadap keadaan warga kampung Sudimoro, yang notabene warga asli Kota Malang,” ujar Mulyani, Sekretaris Kampung Qur’an Sudimoro.

Menurutnya, warga asli Sudimoro, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru sedang mengalami keterpurukan pendidikan. Cukup banyak anak-anak asli Sudimoro tidak mampu melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi. Padahal, kawasan Sudimoro dekat dengan berbagai kampus besar, baik kampus negeri maupun swasta.

Kondisi itu akhirnya memunculkan keprihatinan ekonomi. Karena sebagian besar dari anak-anak Sudimoro hanya bisa bekerja serabutan, menjadi tukang parkir, kuli bangunan, cleaning service, pembantu rumah tangga, atau pekerjaan-pekerjaan kasar lainnya.

Belum lagi kawasan Sudimoro juga dikelilingi oleh kafe-kafe yang semakin ramai ketika malam hari. Berdampak pada kehidupan sosial atau pergaulan anak-anak yang rentan terpengaruh oleh dunia malam yang kurang terkontrol.

“Semua ini terjadi karena anak-anak mungkin kurang perhatian orang tua yang tidak paham terhadap masa depan, atau mungkin juga kurang kepedulian takmir masjid, RT, bahkan RW, walaupun sudah melakukan berbagai macam kebaikan, tapi dalam hal ini kita masih kurang,” ujar Mulyani.

Untuk menjawab berbagai keprihatinan tersebut, Kampung Qur’an Sudimoro hadir dengan berbagai program rutin. Salah satunya adalah Ngaji on The Street (Ngaos), yang telah berjalan sejak Kampung Qur’an Sudimoro berdiri.

Ngaos dilaksanakan setiap hari Jumat ba’da (setelah) Subuh, sekitar pukul 05.30 hingga maksimal pukul 06.00 WIB, di sepanjang Jalan Sudimoro, RW 6 dan RW 7, Mojolangu.

“Warga masyarakat baik laki-laki, perempuan, anak-anak, tua, muda, setelah sholat Subuh berjamaah di masjid atau mushola, masing-masing kemudian turun ke jalan Sudimoro, mereka menempati kursi atau tempat duduk yang sudah disiapkan relawan di sepanjang jalan yang kurang lebih 600 sampai 800 meter,” ujarnya.

Para warga kemudian dipandu oleh ustaz membaca dua halaman Al-Qur’an secara bersama-sama. Setelah membaca, ustaz juga akan membacakan sebagian tafsir dari ayat Al-Qur’an yang sudah selesai dibaca tersebut. Kegiatan selanjutnya adalah doa sekitar 1-2 menit dan ditutup dengan membaca Khatmil Quran Baca konten lengkap lainnya versi cetak di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 139

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News