Kelompok PKM FH UB Berinovasi Bikin Pencatatan Administrasi Mudah-Efektif

0
Sosialisasi buku bersama perangkat Dusun Jatisari. (Foto: Ist/IP)

Kab Malang, IP – Kelompok 11 Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Brawijaya (UB) memberikan inovasi terhadap administrasi pencatatan Dusun Jatisari, Desa Ngajum, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang dengan menjadikan pencatatan administrasi dusun menjadi lebih mudah dan efektif.

Baca Juga: 

 

Keajaiban Alam dan Kebudayaan Suku Tengger di Desa Ngadas Malang

 

Pesona Desa Wae Rebo, Sebuah Desa di Atas Awan

Inovasi ini merupakan salah satu program kerja yang bertujuan untuk membantu perangkat dusun dalam merapikan administrasi. Administrasi ini berupa pencatatan kependudukan, kematian, kelahiran, dan perpindahan penduduk. 

Format administrasi awalnya berasal dari desa yang dibagikan kepada setiap dusun. Format ini terdiri dari satu buku untuk satu pencatatan administrasi, sehingga total terdapat empat buku yang harus diisi pencatatannya. 

Berdasarkan survei lapangan yang dilakukan oleh kelompok 11, ditemukan bahwa banyak ketua RT dan RW masih bingung untuk melakukan pencatatan karena banyaknya buku yang harus mereka catat. Mereka pun juga sering kehilangan buku administrasi. Hal ini dilatarbelakangi juga oleh banyaknya ketua RT dan RW yang memang sudah lanjut usia. 

Kondisi tersebut membuka celah untuk kelompok 11 memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi, sehingga mereka menginisiasi untuk menjadikan empat buku tersebut menjadi satu buku administrasi supaya lebih mudah dan efektif tanpa mengubah format aslinya.

Penyerahan buku administrasi kepada perangkat Dusun Jatisari. (Foto: Ist/IP)

“Hal ini supaya perangkat dusun RT dan RW lebih dimudahkan dalam pencatatan administrasinya sehingga pelaporan kepada desa jadi lebih mudah,” ujar Rafi Permadi, Koordinator Dusun Kelompok 11. 

Awal ide ini muncul karena sebelumnya program kerja yang mereka ajukan tidak dapat dilaksanakan karena satu dan lain hal. Program yang mereka ajukan adalah formalisasi lembaga di dusun. 

Oleh karena itu, mereka ingin memberikan program lain yang tetap bermanfaat bagi dusun dan bisa sebagai wadah pembelajaran bagi kelompok. Setelah melakukan brainstorming, akhirnya tercetuslah ide untuk memperbaiki administrasi terkhusus bagian pencatatan.

Program yang diberikan oleh kelompok 11 mendapatkan reaksi positif dari perangkat dusun. Siti Nur Fadilah selaku Kasi Pemerintahan Dusun Jatisari mengatakan bahwa buku administrasi ini akan sangat berguna nantinya karena dapat meringkas administrasi dusun. 

“Insya Allah buku administrasi ini berguna, karena selama ini kan terpisah-pisah, dengan adanya buku Insya Allah bisa meringkas. Untuk pencatatan kematian biasanya tidak terdaftar, dengan adanya buku ini bisa tercatat,” ujar Fadila. 

Buku ini nantinya akan diserahkan kepada perangkat dusun seperti ketua RT dan RW serta kepala dusun. Sebelum melimpahkannya, kelompok 11 juga melakukan presentasi kepada para perangkat. Perangkat dusun juga berencana akan menggunakan buku ini dan diajukan ke desa untuk dibagikan ke dusun-dusun lainnya.

Rafi Permadi berharap bahwa dengan adanya buku administrasi ini perangkat dusun terbantu dan pencatatan di Dusun Jatisari menjadi lebih tertata. 

“Kemudian pengarsipannya lebih profesional mengingat pak RT dan RW sudah lansia, jadi harapan kami buku ini bisa benar-benar bermanfaat karena di dalam buku tersebut banyak kepentingan,” lanjut Rafi Permadi Baca konten versi cetak di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 125

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News