MALANG, IP – Pendidikan memang salah satu sektor yang terdampak Covid-19. Bagi sivitas akademika MI KHadijah Malang, pandemi tersebut tidak menjadi alangan untuk berkreasi sekaligus menoreh prestasi. Bayangkan, selama pandemi covid-19 berlangsung, puluhan prestasi regional diraih MI Khadijah, terutama dalam kompetensi videografi.
Lomba video menyanyi bahasa Arab virtual, lomba kompetensi guru hingga lomba media pembelajaran adalah beberapa yang menjadi jalan para guru dan siswa MI Khadijah mengukir prestasi. Hampir semua guru di sekolah yang terletak di jalan Arjuno no 19 A, Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang ini mengkreasikan bakat untuk mengisi rasa jenuh mengawal pembelajaran daring, dengan kreatifitas. Satu dari sekian banyak guru yang berpacu dalam kreatifitas tersebut, adalah Fatah Amin, S.Pd.I.
Meski belajar otodidak tentang videografi, bukti menunjukkan jika hasil tidak akan mengkhianati proses. Pasalnya, hampir setiap perlombaan yang ia ikuti, selalu saja mendapatkan nominasi dan juara. Terbaru, pada 16 Desember dirinya bersama tim, menjadi juara 3 Nasional, Lomba Inovasi Pembelajaran Inspiratif Pendidikan Agama Berbasis TIK Moderasi, yang digelar oleh BNPT (Badan nasional penanggulangan terorisme) dan FKPT (forum koordinasi pencegahan terorisme), di hotel Westin, Nusa Dua, Bali.
“Era pandemi semua serba virtual.
Ini sebuah panggung untuk berkarya. Meski dasar kita pendidikan, tetapi seharusnya memang harus di-isi dengan hal atau kegiatan kreatif. Syukur jika ternyata berdampak positif berupa prestasi. Even seperti ini sebelum pandemi sangat jarang. Pendidik saat ini dipaksa kreatif dan harus lebih kreatif,” ungkap Fatah.
Dikatakan Fatah, bukan hanya dirinya yang berprestasi, namun hampir semua guru juga berproses kreatif dan kebanyakan dari mereka juga menorehkan prestasi. “Kami semua (guru) di sini, mengisi kejenuhan karena tidak bisa tatap muka langsung dengan murid, pelariannya adalah berkarya. Bukan hanya saya yang berhasil memberikan gelar. Kebetulan saya lebih banyak saja. Saya rasa gelar bukan tujuan utama. Semua guru kreatif, itu adalah jaminan dari mutu sekolah dan jaminan bagi peserta didik,” jelas dia.
Sementara itu, Kepala MI Khadijah, Dra Saadah, mengaku bangga dan tidak menduga atas raihan cemerlang guru dan siswanya. “Rata-rata latar belakang guru kami ini (jurusan) pendidikan, bukan multimedia. Siapa sangka guru-guru kami mampu berbicara banyak di even Nasional. Ini membanggakan, apalagi mereka semua belajar secara otodidak. Siswa-siswi kami pun yang dilibatkan dalam lomba tersebut, tentunya mendapatkan motivasi tersendiri karena gurunya berprestasi,” paparnya.
Lebih lanjut, Saadah menegaskan jika pihak yayasan dan sekolah selalu memberikan dukungan penuh untuk semua kegiatan positif yang dilakukan guru atau siswa. “Kami bangga dan tentunya mendukung sepenuhnya. Jika dengan piranti sederhana dan seadanya saja guru-guru kami sanggup dan mampu berprestasi, mengapa kami enggan mendukung sepenuhnya terkait fasilitas? Terbaru, pihak yayasan tengah menyiapkan studio kreatif, dan beberapa alat penunjang masih dalam proses pendatangan,” pungkasnya.
Beberapa di antara puluhan prestasi yang ditorehkan oleh MI Khadijah adalah, juara 3 Lomba Videografi, Ghina Arobi (lomba menyanyi bahasa Arab) yang diadakan Takallam institut, Pare, dan juara 2 lomba Ghina Arobi oleh Al Azhar kursus Arab, Pare. Lalu, juara 1 Nasional lomba video new normal, diselenggarakan oleh Siklus Care (Jakarta), yang melibatkan wali murid dan siswa diketuai oleh Fatah. Juara 3 Festival kreatifitas guru dan siswa Nasional, oleh YDSF. Juara favorit berdasarkan juri di even Gramedia sains day, di Jakarta.
Masuk dalam tujuh besar Kompetisi Sains Madarasah Online (KSMO) oleh Provinsi Jawa Timur dan juara 3 nasional, Lomba Inovasi Pembelajaran Inspiratif Pendidikan Agama Berbasis TIK Moderasi, yang digelar oleh BNPT (Badan nasional penanggulangan terorisme) dan fkpt (forum koordinasi pencegahan terorisme), di hotel Westin, Nusa Dua, Bali. (Adv)