Indonesia memiliki keberagaman adat dan budaya yang tidak ada habisnya. Keberagaman adat dan budaya ini bisa terlihat dari berbagai aspek, mulai dari kebiasaan, ritual, makanan, bahkan dari lokasi dan bentuk tempat tinggal masyarakat.
Selain di wilayah pesisir, ada banyak sekali masyarakat yang membuat pemukiman atau desa di dataran tinggi seperti masyarakat Desa Wae Rebo. Lokasi Desa Wae Rebo berada di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tepatnya berada di Kampung Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT.
Baca Juga :
Tabula Rogeriana Maha Karya Peta Paling Berpengaruh di Dunia
Oarfish, Ikan Laut Dalam Lekat dengan Mitos Pembawa Pesan Bencana
Di Desa Wae Rebo, masyarakat hidup berdampingan dengan alam yang letaknya berada di dataran tinggi terpencil. Desa ini memiliki hawa yang dingin karena berada pada ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut (mdpl). Letaknya yang berada pada ketinggian ini pula, membuat Desa Wae Rebo sering dijuluki sebagai kampung di atas awan.
Mengacu artikel Indonesia Kaya berjudul “Wae Rebo, Kisah Sebuah Kampung di Atas Awan”, Desa Wae Rebo dikelilingi perbukitan yang sangat asri. Untuk mencapai Wae Rebo pengunjung mesti menempuh perjalanan sekitar 6 km dari Desa Dintor ke Desa Denge dengan menggunakan motor.
Selanjutnya perjalanan dari Desa Denge ke Wae Rebo pengunjung harus melakukan pendakian selama kurang lebih 3 jam. Jalur pendakian menyusuri daerah terpencil dikelilingi hutan lebat yang belum terjamah, menyeberangi sungai, serta melintasi bibir jurang.
Desa Wae Rebo sangat terkenal terutama oleh wisatawan asing dari negara-negara Eropa. Tidak mengherankan, karena meskipun lokasinya jauh dari keramaian dan sulit dijangkau, tapi arsitektur di Kampung Wae Rebo memiliki daya tarik tinggi. Misalnya rumah adat memiliki bentuk kerucut dan atapnya terbuat dari daun lontar Baca konten selengkapnya versi cetak di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 124