Burung Dodo yang Kini Jadi Ikon Kepunahan

0

Mungkin kita semua sudah tahu, bahwa telah banyak sekali hewan-hewan yang sudah punah dan kini hanya bisa kita lihat fosilnya. Satu dari banyaknya hewan-hewan yang punah ini adalah burung dodo yang dulu menjadi satwa endemik dari Mauritius, sebuah negara kepulauan di Samudera Hindia, tepatnya di lepas pantai timur Afrika.

Mauritus merupakan pulau hutan hujan lebat yang terisolasi dari dunia luar. Di dalamnya, burung dodo hidup dalam ekosistem yang seimbang hingga ditemukannya Mauritus oleh bangsa Barat.

Baca Juga :

 

Candi Singasari Dedikasi untuk Sang Raja Terakhir

 

Mengenal Hutan Mangrove dan Pentingnya Menjaga Ekosistemnya

Di Pulau Mauritius, burung dodo dulunya mendiami berbagai habitat, terutama di hutan. Mereka mengonsumsi kacang, buah-buahan, biji-bijian, dan akar. Bahkan menggunakan paruhnya yang kuat, diperkirakan burung dodo mampu membuka kelapa.

Mengutip Britannica, ukuran burung dodo lebih besar dari kalkun. Beratnya sekitar 23 kg, memiliki bulu berwarna biru abu-abu, kepala besar, paruh berwarna kehitaman sepanjang 23 cm dengan selubung kemerahan di ujung paruh bengkoknya.

Kemudian burung dodo memiliki sayap kecil yang tidak digunakan untuk terbang, kaki kuning kokoh, dan seberkas bulu keriting tinggi di ujung belakangnya.

Sayapnya yang kecil membuat burung dodo tidak bisa terbang, ini karena terbang merupakan kemampuan untuk bertahan hidup. Keadaan Pulau Mauritius yang tanpa predator alami bagi burung dodo, menjadikan burung ini tidak perlu melatih kemampuan terbang untuk bertahan hidup.

Namun sayang, evolusi untuk tidak terbang tersebut justru mengantarkan burung dodo pada kepunahan.

Kepunahan Burung Dodo

Cerita kepunahan burung dodo atau Raphus cucullatus ini cukup terkenal. Maka tak heran, jika burung dodo akhirnya menjadi ikon kepunahan.

Inspirasi Pendidikan kutip dari Mongabay, penjelajah Belanda mendokumentasikan burung dodo pada tahun 1598. Penampakan terakhir terjadi pada 1662 dan diperkirakan burung dodo benar-benar punah pada tahun 1690-an Baca konten selengkapnya versi cetak di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 117

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News