Femiliana Hakim, S.Pd.I. Guru Agama Islam di SDN Balonggabus Candi Sidoarjo
Penulis : Mukani & Rif’atuz Zuhro
Pengantar : Prof. Dr. M. Noor Harisuddin, M.Fil.I.
Penerbit : Ainun Media
Cetakan : I, Agustus 2021
Tebal : xvi+311 halaman
ISBN : 978-623-6811-98-6
Ukuran : 15 cm x 23 cm
Harga : Rp 75.000,-
Meski pernah menjadi kontroversi, terutama pada perhelatan Muktamar Nahdlotul Ulama di Jombang, 1-5 Agustus 2015 silam, tema Islam Nusantara (maksudnya Islam Indonesia) telah menjadi perbincangan menarik. Kian banyak para sarjana yang menulis tema Islam Nusantara.
Berbagai diskursus Islam Nusantara selama ini masih berkutat kepada landasan ontologis dan epistmologis. Sedangkan aspek histori belum banyak dikaji para penulis. Islam Nusantara, menurut guru besar filologi Islam dari UIN Syarif Hidayatullah Prof. Oman Fathurrahman (2019), merupakan hasil empirik dari interaksi, kontekstualisasi dan penerjemahan Islam universal dengan realitas sosial, budaya dan sastra di Indonesia.
Sebagai media artikulasi ajaran Islam yang dibawa sejak dari Timur Tengah hingga ke wilayah Nusantara, bidang pendidikan menunjukkan peran yang signifikan dalam rangka mendukung upaya pribumisasi Islam di Nusantara. Pembawaan ajaran Islam yang melalui jalur damai dan bukan peperangan, menjadikan agama yang diterima oleh Nabi Muhammad Saw ini relatif memperoleh respon positif dari masyarakat Nusantara. Padahal, pada periode ratusan tahun sebelum Islam masuk Nusantara, penduduknya lebih terkenal sebagai pusat penyebaran agama Hindu dan Budha, termasuk juga “agama lokal” yang hingga kini juga masih dipercayai.
Dilihat dari sisi waktu, menurut Prof. MN. Harisuddin (2021), Islam Nusantara bisa menunjuk kepada model keislaman di Indonesia saat masa lampau, masa kini dan juga masa yang akan datang. Sementara, dilihat dari sudut pandang disiplin ilmu, Islam Nusantara dapat dikaji dari perspektif ilmu fikih (hukum Islam), politik, ekonomi, budaya, dakwah dan juga pendidikan.
Tema yang disebut terakhir “pendidikan” ini menarik, karena jika menelusuri jejak pendidikan Islam Nusantara pasti kembali pada pesantren. Pesantren adalah lembaga pendidikan yang genuine keluar dari rahim masyarakat Nusantara. Untuk menyebut pesantren, masyarakat Nusantara akrab dengan sebutan pesantren, pondok, dayah, meunasah, langgar dan yang sejenis, yang semuanya merupakan lembaga pendidikan dengan mana kiai yang menjadi pemimpin sentralnya.
Sisi Menarik
Pendidikan Islam Nusantara adalah kajian yang cukup menarik untuk ke depannya. Hal ini dikarenakan belum banyak akademisi yang bergelut di dalam kajian yang relatif baru ini. Sebagai media artikulasi ajaran Islam yang dibawa sejak dari Timur Tengah hingga ke wilayah Nusantara, bidang pendidikan berperan signifikan dalam mendukung pribumisasi Islam di Nusantara. Pembawaan ajaran damai menjadikan Islam memperoleh respon positif dari masyarakat Nusantara.
Buku Sejarah Pendidikan Islam Nusantara yang ditulis Mukani dan Rifatuz Zuhro ini diharapkan mampu memperkaya khazanah keilmuan pemikiran yang terus berkembang mengikuti dinamika pendidikan Islam di Indonesia. Sehingga mampu memberikan sumbangsih terhadap diskursus pendidikan di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan kajian pendidikan Islam Nusantara.
Penulisan buku ini adalah langkah konkrit penulis dalam menggali kembali semangat awal dari Islam Nusantara yang pada periode awal disebarkan melalui jalur pendidikan. Spirit inilah yang hingga kini masih dipegang erat oleh organisasi Nahdlatul Ulama (NU) yang pada masa sekarang dipandang tidak hanya dari besarnya sumbangsih bagi negeri Indonesia. Namun juga usaha nyata dalam mewujudkan perdamaian dunia.Sebagai sebuah kajian akademis, pembahasan dalam buku ini terlepas dari wacana Islam Nusantara yang mendapat banyak respons terkait pro dan kontra di khalayak ramai. Namun, kontribusinya dalam warna pendidikan juga masih perlu adanya kajian lebih konprehensif lagi, khususnya pada aspek kesejarahan yang lebih fokus terhadap pendidikan Islam di wilayah Nusantara.
Penerbitan buku ini mengemban misi utama untuk mengisi kekosongan referensi dalam memandang Islam di Indonesia secara holistik, karena memotret pendidikan Islam Nusantara sebagai sebuah sistem, baik perspektif sejarah, pelaku, kurikulum, institusi, tokoh penting, media hingga kontribusi nyata.
Berbagai unsur tersebut dipaparkan secara gamblang dalam buku ini. Buku ini sangat penting untuk melihat bagaimana potret pendidikan Islam Nusantara di masa dulu dan sekarang serta bagaimana tantangan pendidikan Islam Nusantara di masa yang akan datang.
Sehingga direkomendasikan kepada dosen, mahasiswa, praktisi pendidikan, para kiai, tokoh masyarakat dan masyarakat umum yang ingin memahami tuntas pendidikan Islam Nusantara untuk membaca buku yang sangat menarik ini.*