Lilis Nurul Hidjriawati, S.Pd. Guru SMAN 1 Jombang
Pandemi penyebaran virus Corona (Covid-19) yang terjadi di Indonesia berdampak besar kepada tatanan kehidupan manusia. Termasuk di dalamnya adalah dunia pendidikan. Ini karena Covid-19 mengharuskan adanya berbagai penyesuaian.
Salah satunya adalah kebijakan pemerintah bagi dunia pendidikan, yaitu dengan pembelajaran daring atau online. Ini setelah keluar Surat Edaran Mendikbud RI Nomor: 36962/MPK.A/HK/2020 tentang Pembelajaran Secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19. Sejak hari tanggal 16 Maret 2020 silam, pembelajaran di seluruh wilayah Indonesia dilaksanakan melalui jarak jauh dengan moda daring (online).
Program pembelajaran tidak lagi bisa dilakukan secara tatap muka. Hal ini dilakukan untuk mengurangi mobilitas siswa dan membentuk social distancing agar Covid-19 bisa ditekan seminimal mungkin penyebarannya.
Mengatasi Keterbatasan
Salah satu faktor penting untuk menunjang keberhasilan belajar mengajar adalah pemilihan media pembelajaran. Media merupakan sarana penyalur pesan atau informasi belajar yang hendak disampaikan oleh guru kepada siswa. Media juga dapat memberikan rangsangan kepada siswa sehingga mengalami pengalaman belajar yang menyenangkan dan efektif.
Efektivitas penggunaan media pembelajaran dipengaruhi oleh kesesuaian media dengan materi, karakteristik siswa dan keahlian guru dalam menggunakan media tersebut. Media pembelajaran yang dirancang dengan baik, dalam batas tertentu, dapat merangsang pertumbuhan dialog internal dalam diri siswa yang belajar. Dengan kata lain, menurut PD Wisada (2019), terjadi komunikasi antara siswa dengan media. Media berhasil membawakan pesan belajar jika kemudian terjadi perubahan kualitas dalam diri siswa.
Media pembelajaran yang memiliki tiga unsur pokok tersebut adalah media video pembelajaran. Video merupakan alat yang digunakan guru untuk merangsang perasaan pikiran dan keinginan siswa. Ini dilakukan dengan menayangkan ide gagasan pesan dan informasi secara audio visual.
Jenis video pembelajaran ada dua. Pertama adalah video yang sengaja dirancang dan didesain untuk pembelajaran yang perannya menggantikan guru dalam mengajar. Video ini sifatnya interaktif antara guru dan siswa sehingga dapat menggantikan peran guru dalam mengajar. Selain itu video ini juga menghemat energi untuk menyampaikan materi pelajaran secara lisan. Pada posisi ini, guru berperan hanya sebagai fasilitator.
Jenis video kedua yaitu yang dirancang dan didesain secara tidak langsung untuk pembelajaran. Namun video ini dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan sesuatu yang ada kaitannya dengan materi pembelajaran. Misalnya video tentang tutorial belajar bahasa Jerman.
Kemajuan dan kecanggihan teknologi saat ini membuat video tidak lagi menjadi hal yang rumit. Dahulu untuk membuat video harus menyiapkan berbagai peralatan yang banyak, seperti handycam, microphone, perangkat perekaman, pencahayaan ruangan dan sebagainya. Saat ini video pembelajaran bisa diproduksi hanya dengan menggunakan gawai dan membagikan kepada siswa melalui WhatsApp, Facebook, Telegram, Instagram, YouTube dan media sosial lainnya yang akrab dengan siswa.
Kreativitas Guru
Pembuatan video pembelajaran yang menarik perhatian siswa untuk mau menonton dan menyimak video pembelajaran, maka diperlukan kreativitas guru dalam merancangnya. Dengan video yang dirancang sendiri oleh guru, akan lebih sesuai dengan kompetensi dasar yang disederhanakan sesuai dengan masa pandemi Covid-19.
Menurut Pramono (2012), media video pembelajaran memiliki beberapa kelebihan, antara lain memaparkan keadaan riil dari suatu fenomena, juga dapat memperkaya penjelasan. Siswa dapat melakukan replay pada bagian-bagian tertentu untuk melihat gambaran yang lebih fokus. Video cocok untuk materi tentang perilaku, lebih efektif dan lebih cepat menyampaikan pesan.
Lanjut hal 11….
Menurut Heinich (2021), kelebihan video pembelajaran antara lain bergerak. Sifat-sifat pada video pembelajaran adalah kemampuan untuk memperlihatkan gerakan-gerakan. Racikan suatu proses dengan lebih tepat dibandingkan dengan media lain.
Siswa pada umumnya sudah mengenal video pembelajaran, mempergunakannya, mempelajarinya sendiri dan mengulang-ulang memutar video. Dari segi keterlayanan kepada para siswa, penggunaan video pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman, keterampilan, proses pembelajaran dan dapat melayani kebutuhan siswa.
Video pembelajaran di masa pandemi Covid-19 dibuat untuk mengatasi keterbatasan kemampuan teknologi dari guru dan siswa yang beragam. Hal ini didorong karena penulis yakin untuk video semua siswa bisa mengakses. Ini karena tinggal klik sudah langsung muncul gambar dan suara.
Guru dengan video pembelajaran dapat menjelaskan materi-materi mudah seperti pada pembelajaran tatap muka biasanya. Di samping itu dengan video pembelajaran juga bisa mengatasi kejenuhan siswa saat belajar di rumah karena sebagian besar guru mengajar dengan mempergunakan notes or voicenotes di Whatsapp.
Pada video pembelajaran juga bisa ditambahi dengan animasi bergerak, teks berjalan dan audio yang ditampilkan secara menarik. Terdapat pula gambar sederhana namun menarik sehingga memudahkan siswa memahami materi. Guru banyak menggunakan video karena banyak keunggulannya di masa pandemi Covid-19.
Kelebihan dari video pembelajaran adalah bisa digunakan untuk melihat objek yang tidak dapat dilihat secara langsung oleh indera. Video juga dapat merangsang motivasi belajar, mempertinggi proses dan hasil belajar. Dengan video juga dapat mendorong siswa untuk lebih banyak melakukan kegiatan belajar, seperti mengamati melakukan atau mendemonstrasikan, mencoba ulang dan lain sebagainya.
Penggunaan video pembelajaran pada pembelajaran di masa pandemi Covid-19 memperoleh sambutan baik dari siswa. Video pembelajaran juga dapat meningkatkan pemahaman, keterampilan, proses pembelajaran dan dapat melayani kebutuhan siswa.