Kab Malang,IP– Nongkrong merupakan bahasa pergaulan anak mudapada zaman sekarang.Dalam Bahasa Indonesia, nongkrong hampir sama artinya dengan berjongkok, duduk atau bersandar pada suatu tempat. Namun dalam definisi selanjutnya istilah nongkrong menjadi lebih luas. Banyak kegiatan dan aktivitas baik aktif maupun pasif yang kemudian berkembang dari sekedar duduk atau jongkok, seperti seeing, hearing, standing dan staying.
Nongkrong sudah menjadi salah satu kebiasaan anak muda agar tidak terlalu berkutat dalam pekerjaan, namun bisa menyempatkan diri untuk rileks. Sebagai makhluk sosial, manusia pasti butuh berinteraksi dengan orang lain. Di setiap sudut dapat kita temukan tempat-tempat tongkrongan anak muda sekarang.
Istilah nongkrong dipakai ketika sekumpulan anak muda maupun dewasa melakukan kegiatan di suatu tempat untuk duduk, berbicara bahkan terkadang tidak melakukan hal apapun. Umumnya, kegiatan ini dilakukan di warung kopi (warkop) hingga kafe-kafe populer atau hits yang kian banyak bermunculan sekarang
Ada banyak faktor yang menjadi latar belakang kegiatran tersebut seperti kecendrungan memanfaatkan kesempatan yang ada untuk berkumpul bersama (social interaction) dalam setiap kepentingan dan tujuan yang sama, Sehingga pada akhirnya akan membentuk kelompok-kelompok dengan kepentingan yang sama.Kelompok tersebuat antara lain :
Pertama, kelompok berdasakan sifatnya yang sementara/(casual crowded), yang terbagi atas inconvenient agoregation, yaitu kelompok yang sifatnya kurang menyenangkan.
Kedua, panic crowded, yaitu kelompok yang timbul akibat rasa cemas dan panik. serta yang terakhir, spectator crowd yaitu kelompok yang timbul akibat sebuah kejadian tertentu
Ketiga kelompok berdasarkan tindakan hukum yang dilakukan (lawless crowd), yang terbagi atas acting mobs, yaitu kelompok yang muncul karena rasa emosi. kemudian immortal crowded yaitu kelompok yang kehadirannya melanggar hukum.
Maraknya tempat nongkrong saat ini bisa merubah gaya hidup seseorang, tergantung juga kepada karakteristik orang itu sendiri. Dahulu di masa orang tua kita, memang sudah ada budaya nongkrong. Namun, orang yang melakukan kegiatan ini hanyalah para orang tua yang duduk di warung kopi.Dulunya, warung kopi tidak seperti warung kopi yang ada sekarang desainnya tidak menarik, belum ada fasilitas Wi-Fi, serta hanya kalangan lelaki yang duduk di sana.
Hari ini, nongkrong sudah seperti agenda wajib dan menjadi tren di kalangan remaja masa kini.Apalagi sekarang sudah ada aplikasi Instagram yang didalamnya mempunyai fitur instastory. Fitur ini menarik banyak remaja untuk selalu update Instagram ketika duduk di suatu kafe. Hebatnya pengaruh WESTERNISASI (sebuah proses dimana masyarakat berada dalam pengaruh atau mengadopsi budaya barat dalam berbagai bidang, seperti industry, teknologi, hukum, politik, ekonomi, gaya hidup, gaya makan, pakaian, bahasa, alphabet, agama, filsafat) yang makin meradang membuat generasi muda mulai berpikir bahwa minum kopi atau sekedar bersantai di cafe itu terlihat berkelas.
Dari sinilah kegiatan nongkrong di kafe pun jadi bagian gaya hidup atau lifestyle. Kecenderungan ini ada pada remaja. Di masa sekarang, mereka ingin dipandang eksis dan diterima oleh kelompok pergaulannya. Karena itulah, mereka menyesuaikan diri dalam segi penampilan dan gaya hidup, Bahkan banyak remaja yang menyalah gunakan café sebagai tempat wisata sehingga tak sedikit remaja yang bolos dari sekolah karna sudah terbiasa dengan yang namanya nongkrong. (MIS)