Malang, IP – Pada perhelatan Earthquake Resistant Design Competition (ERDC) 2021 di UK Petra Surabaya, dua tim mahasiswa asal Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang berhasil sabet juara 3 dan nominasi keempat.
Juara yang berhasil di dapat pada Sabtu (22/5) lalu tersebut, diperoleh oleh tim EXO yang terdiri dari Fellix Christovel Sambaiang sebagai ketua tim, bersama dua anggota yakni Nur Yani dan Riska Nanda Sintya Dewi. Mereka berhasil menduduki juara 3.
Sedangkan untuk nominasi keempat diperoleh oleh tim SPECTRA, yakni Rexi Bara selaku ketua tim, serta Yuda Arya Pangestu dan Vandrew Prananda Manginte sebagai anggotanya.
Ketua tim EXO yakni Fellix Christovel Sambaiang mengungkap, timnya menggunakan konsep bangunan SCWB (Strong Column Weak Beam) yang dikombinasikan dengan sistem bracing.
“Kami menggabungkan tiga jenis bracing, yakni inverted V bracing sampai bracing setengah diagonal. Fungsi bracing adalah sebagai pengikat, hingga menjadi penahan gaya horizontal atau lateral dari gempa,” tambahnya
Tantangan yang ia rasakan selama mengikuti kompetisi, yakni berupa tuntutan untuk merencanakan bangunan tahan gempa dengan cara mengurangi pemakaian rangka yang digunakan dalam struktur bangunan.
“Sehingga bangunan yang kita gunakan itu lebih ringan dari bangunan pada umumnya,” ungkap Fellix
Fellix lantas mengapresiasi keberanian anggota tim yang belum pernah mendapatkan kuliah terkait konsep tahan gempa, namun berani mengikuti kompetisi tersebut dan mampu mendapatkan juara 3.
Dirinya mengaku sudah empat kali mengikuti kompetisi tersebut, dan baru berhasil mendapatkan juara pada kompetisi keempat yang dia ikuti di tahun 2021 ini.
“Saya senang sekali karena dari tahun pertama sampai tahun ketiga itu saya berjuang sekali untuk mengikuti lomba ini. Selain perhitungan yang kompleks, juga memerlukan banyak waktu. Jadi harus pintar bagi waktu antara kegiatan akademik dan non akademik,” kata Fellix
Dirinya berharap, perjuangan dalam kompetisi serupa bisa dilanjutkan oleh mahasiswa angkatan-angkatan selanjutnya. Hal ini supaya bisa memperoleh juara 1 atau juara 2.
Fellix berharap agar bangunan tahan gempa dari struktur kayu bisa diaplikasikan secara nyata di tengah masyarakat. Mengingat kayu memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya.
“Struktur kayu itu bisa menjadi inovasi baru masa depan untuk bangunan tahan gempa. Struktur kayu itu juga mudah untuk dikelola ulang,” bebernya kepada Inspirasi Pendidikan
Gunakan Sistem SCWB dan Konsep Bracing
Sementara itu, Rexi Bara ketua tim SPECTRA yang berhasil menyabet nominasi 4 di ERDC 2021 mengungkapkan, timnya menggunakan konsep bracing konsentrik.
“Ada tiga bracing yang kami gunakan yakni, diagonal brace, cross brace dan inverted V brace,” paparnya
Sama halnya dengan tim EXO, timnya juga menggunakan sistem SCWB.
Maksudnya dalam satu gedung struktur kolomnya dibuat lebih kuat dan balok yang lemah. Harapannya agar tahan terhadap gaya lateral berupa gempa.
Teknis ERDC 2021 yang dilaksanakan secara online menjadi tantangan tersendiri bagi timnya, karena adanya kesulitan untuk memahami peraturan dari panitia.
Dirinya lantas berharap agar tim yang berasal dari mahasiswa baru bisa memperbaiki kesalahan di tahun ini, dan bisa mendapatkan juara pada tahun-tahun berikutnya.
“Serta bisa menerapkan ilmu di tengah masyarakat, supaya bisa menciptakan gedung bertingkat yang tahan gempa.
Dengan demikian bisa mengurangi korban jiwa ketika terjadi bencana gempa,” pungkas Rexi
Sebagai tambahan, ERDC 2021 atau Kompetisi Desain Tahan Gempa merupakan kompetisi skala nasional tahunan bagian dari kegiatan Petra Civil Expo (PCE) 2021 Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil UK Petra. (was)