Malang, IP – Dalam Tridharma Perguruan Tinggi, tugas seorang dosen selain mengajar dan meneliti adalah melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Tujuannya untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang dimiliki, maupun menerapkan hasil-hasil risetnya di masyarakat.
Hal itu pula yang dilakukan oleh tiga dosen dari Departemen Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) Malang. Yakni Prof. Dr. apt. Sri Winarsih, M.Si., apt. Ema Pristi Yunita, S.Farm., M.Farm.Klin., dan apt. Oktavia Rahayu Adianingsih, S.Farm., M.Biomed.
Bersama 10 mahasiswa dari Program Studi Sarjana Farmasi dan Profesi Apoteker FKUB, mereka memberi penyuluhan KB kepada ibu-ibu usia produktif di RW 08 Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Sabtu (26/3/2022).
Baca Juga: Mahasiswa UB Bikin Produk Kecantikan dari Kefir
Tim dosen tersebut memberi penyuluhan tentang pentingnya ber-KB bagi kesehatan ibu dan anak. Selain itu, juga memberikan pelatihan tentang cara minum pil KB dari beberapa macam merek dagang yang berbeda kandungan dan kemasannya.
Saat membuka acara, Ketua RW 08 Suwadji merasa sangat senang dengan adanya kegiatan pengabdian dari kampus semacam ini. Ia berharap, agar kegiatan edukasi ke warganya dapat terus berkelanjutan demi mewujudkan masyarakat yang sehat dan berkualitas.
Berharap Kerjasama Pengabdian Dapat Terus Terjalin

Sementara itu, Ketua Departemen Farmasi FKUB Prof. Dr. apt. Sri Winarsih, M.Si. berharap agar kerjasama di bidang pengabdian kepada masyarakat ini dapat terjalin secara baik dan dapat berkesinambungan. Antara tim dosen FKUB dengan perangkat RW 8.
Dalam kesempatan tersebut, apt. Ema Pristi Yunita, S.Farm., M.Farm.Klin. memberikan penyuluhan tentang pentingnya seorang ibu memperhatikan pemilihan metode kontrasepsi sesuai kondisi klinisnya. Ia juga telah menerbitkan buku dengan topik serupa berjudul “Penggunaan Kontrasepsi dalam Praktik Klinik dan Komunitas.”
Baca Juga: Growth Lamp, Alat Inovasi UB Genjot Pertumbuhan Bawang
Kemudian, kegiatan mereka lanjutkan dengan pelatihan cara minum pil KB. Terkait memperhatikan kandungan hormonnya, kapan minumnya, dan apa yang harus dilakukan oleh akseptor KB jika ada pil KB yang lupa tidak diminum.
Kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang diikuti oleh 24 ibu-ibu ini, disambut antusias oleh para peserta yang tetap mendengarkan materi dengan baik selama sekitar 2 jam. Para peserta pun juga banyak bertanya.
Nilai Keberhasilan Kegiatan Lewat Kuesioner
Untuk menilai keberhasilan kegiatan, tim pengabdi lantas membagi kuesioner pre-test dan post-test agar bisa dianalisis apakah terjadi peningkatan pengetahuan seputar KB pada ibu-ibu peserta penyuluhan dan pelatihan ini. Pembagian kuesioner dikoordinir oleh apt. Oktavia Rahayu Adianingsih, S.Farm., M.Biomed. bersama para mahasiswa.
Pelaksanaan kegiatan ini tetap taat protokol kesehatan yaitu seluruh peserta maupun tim pengabdi menggunakan masker selama kegiatan berlangsung. Sebelum kegiatan, juga dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dan penyemprotan hand sanitizer kepada setiap peserta saat akan masuk ke balai pertemuan.
Baca Juga: “Taman Momong Ramah Anak” Wadah Pengasuhan Bersama
Pada akhir acara, tim pengabdi memberikan cendera mata berupa dua buah poster yang telah memiliki hak cipta berjudul “Profil Penggunaan Kontrasepsi Hormonal bagi Akseptor KB di Kota dan Kabupaten Malang Seri 1 dan 2” serta buku berjudul “Penggunaan Kontrasepsi dalam Praktik Klinik dan Komunitas”. (EPY)