Kab Malang, IP – Tidak hanya fokus pada pembelajaran di dalam kelas, SMP Negeri 1 Pagelaran, Kabupaten Malang mendukung pelestarian permainan tradisional.
Lewat Festival Dolanan Tradisional, sekolah mengemas berbagai permainan-permainan yang sering dimainkan oleh masyarakat jaman dulu. Seperti bekel, lompat tali, engklek, dakon, cublak-cublak suweng, dan ular naga.
Baca Juga:
Memaksimalkan Pembelajaran Kontekstual dengan Kelas Magang
Para peserta didik sangat antusias mengikuti setiap permainan. Meskipun di bawah terik sinar matahari, mereka tetap bersemangat beradu tangkas.
Seperti di arena permainan lompat tali, peserta didik mengandalkan kekuatan fisik. Tak peduli keringat bercucuran, nafas ngos-ngosan, mereka tetap semangat bermain.
Antusias inilah yang mendorong LIlik Niswatin Farida, Kepala SMP Negeri 1 Pagelaran untuk melestarikan permainan tradisional.
“Lewat festival ini diharapkan anak-anak bisa kenal kembali dengan permainan yang hampir dilupakan itu,” ungkapnya.
Benar saja, keberadaan permainan tradisional ini mulai terpinggirkan. Generasi sekarang lebih tertarik menggunakan sistem digital. Padahal dalam permainan tradisional banyak sekali pembelajaran yang bisa diambil. Baca konten selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 106