
Kab Malang, IP – Air merupakan bagian penting bagi kehidupan. Tanpa air seluruh makhluk hidup di dunia pasti tak akan bisa bertahan. Sebab itu, penting bagi semua pihak untuk melakukan konservasi air sebagai salah satu unsur penting kehidupan.
Baca Juga:Â
Begini Strategi SDN Pesanggrahan 1 Bentuk Perilaku Cinta Lingkungan
PBLHS, Dari Mengolah Sampah hingga Sosialisasi ke Warga Sekitar
Petik Tirto Amerto di Titik Nol Sumber Brantas Wujud Pelestarian Air
Gerakan nyata konservasi air turut dilakukan oleh SMPN 2 Pakis Kabupaten Malang. Melalui program Adiwiyata, air dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan pembuatan resapan dan pengadaan biopori.
Drs Basuki Prisuono Pokja Konservasi Air Tim Adiwiyata SMPN 2 Pakis menyampaikan bahwa pihaknya ingin membuat lingkungan yang sehat. Maka dengan konservasi air, limbah air bekas pakai harus digunakan dengan lebih efektif.
“Air tidak begitu dibuang-buang, kita gunakan lebih efektif, seperti air hujan jangan sampai tergenang kita buatkan biopori sebagai resapan air di lapangan upacara dan taman-taman sekitar,” kata dia.

Sampai bulan November ini, terdapat lebih dari 20 Biopori yang sudah terpasang. Rencananya jumlah biopori bakal pihaknya tambah 7 titik lagi.
Selain pembuatan biopori, konservasi air di SMPN 2 Pakis juga tampak dari berbagai hal. Seperti memanfaatkan air bekas wudu untuk menyiram air di sekitar musala (surau), menempel poster himbauan untuk berhemat air di pintu dan area toilet, hingga rutin melakukan pengecekan terhadap biopori dan seluruh kran air.
Berkat konsistensi terhadap program Adiwiyata, khususnya konservasi air, SMPN 2 Pakis berhasil lolos pada Adiwiyata tingkat kabupaten. Kemudian di tahun 2023 ini, SMPN 2 Pakis ditunjuk untuk mewakili Kabupaten Malang dalam perlombaan Adiwiyata tingkat provinsi.
Dalam kesempatan yang sama Aminuddin SPd Ketua Tim Adiwiyata SMPN 2 Pakis mengatakan, selain menghindari banjir saat musim hujan, tujuan diadakannya konservasi air adalah untuk menciptakan cadangan air tanah saat musim kemarau tiba. Dengan begitu, kelembaban tanah bisa tetap terjaga dan berdampak baik bagi tanaman.
“Saat hujan ini kan air diusahakan meresap ke dalam tanah, jadi nanti saat musim kemarau, cadangan air tanah ini tidak sampai mengering,” tegasnya  Baca konten selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 112