Bukan hanya bendera, masyarakat di dunia telah membentuk simbol-simbol perlawanan untuk memprotes berbagai bentuk ketidakadilan dan kesewenang-wenangan. Sejarah mencatat, berbagai perlawanan juga turut melahirkan simbol-simbol ikonik.
Kepalan Tangan
Kita mulai dari simbol perlawanan yang paling mendunia, yakni kepalan tangan ke udara. Simbol ini sering digunakan dalam setiap protes sosial masyarakat kelas menengah ke bawah, maupun kelompok-kelompok minoritas yang termarginalkan.
Secara historis, kepalan tangan ke udara bermula dari ilustrasi tangan mengepal. Ilustrasi ini diciptakan oleh sekelompok seniman dalam grup Taller de Gráfica Popular (People’s Graphic Workshop) yang berdiri pada tahun 1937.
Konten seni itu mencerminkan gerakan sosial dan politik yang mendukung tujuan Revolusi Mexico. Revolusi ini ditandai dengan pergerakan sosialis, liberal, anarkis, dan populis. Pada akhirnya, grafis tangan mengepal berkembang menjadi ikon perlawanan dan telah digunakan hampir di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Simbol Tiga Jari
Simbol perlawanan selanjutnya adalah simbol tiga jari yang digunakan oleh para aktivis pro demokrasi dan mahasiswa di Thailand. Simbol ini digunakan oleh mereka sejak tahun 2014 sebagai bentuk protes perlawanan atas militer yang dianggap menodai demokrasi karena memilih jalan kudeta Baca konten selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 111