Malang, IP – Gubuk Tulis merupakan komunitas literasi di Kota Malang yang masih eksis di kalangan pegiat literasi. Gubuk Tulis didirikan oleh sekelompok pemuda yang hobi nongkrong dan membaca.
Berawal dari Muiz dan teman-teman yang merasa mubazir ketika nongkrong hanya beraktivitas itu-itu saja, akhirnya mereka berinisiatif untuk nongkrong sembari membawa buku untuk dibaca. Karena kesamaan hobi tersebut, terbentuklah Gubuk Tulis tepat pada Februari 2016.
Muiz, pendiri Gubuk Tulis tidak pernah membayangkan bahwa ia akan memiliki komunitas pencinta buku. Karena kesamaan hobi yang sama dengan teman-temannya saat itu, mereka sering membuka lapak baca ketika minggu pagi di taman.
Baca Juga :
Inspirasi Pendidikan Ajak Anak-anak Gubuk Prabu Pethuk Perkuat Literasi
Republik Gubuk, Gubuk Baca Berkonsep Pemberdayaan
Pusja SMKN 4 Malang Peduli Literasi dan Sosial di MI Sunan Giri Ngebruk
Semakin hari, semakin banyak buku yang mereka sediakan sebagai bahan ngelapak. Koleksinya tidak hanya buku bacaan dan akademis, tetapi hingga buku anak-anak pun ada.
Sesuai dengan namanya, Gubuk Tulis memfokuskan kegiatannya pada tulisan. Ketika awal berdiri, untuk menampung dan mempublikasikan tulisan para pegiatnya, Gubuk Tulis membuat website sebagai media alternatif.
Website tersebut diisi oleh karya para pegiat, baik dari anggota aktif atau masyarakat umum. Antara lain seperti opini, cerpen, berita, literasi, sejarah, kebudayaan, hingga liputan mengenai kegiatan Gubuk Tulis sendiri.
Dulu hampir setiap hari Gubuk Tulis aktif mempublikasikan karya-karyanya. Tetapi sekarang Gubuk Tulis hanya mempublikasikan karyanya secara fluktuatif, biasanya seminggu 2-3 kali saja.
Meskipun sekarang publikasi konten tidak seaktif dulu, tetapi ketenaran dan eksistensi Gubuk Tulis tetap ada di mata masyarakat. Hal ini didukung oleh kegiatan Gubuk Tulis yang bervariasi dan menarik untuk diikuti Baca konten selengkapnya versi cetak di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 115