Gelaran Samba epidode I di Kampus C IKIP Budi Utomo (IBU) Malang kemarin berlangsung sangat sederhana, namun sangat menatik dan tetap mematuhi.protokol Covid-19. Para peserta Samba, baik maba, para dosen dan para tamu, di cek suhu badannya, cuci tangan, dan memakai masker.
Di antara maba yang mengikuti Samba episode I kemarin adalah dua mantan pemain Timnas Indonesia U-16, yaitu Iman Budi Santoso dan Jerico Christiantoko. Kini Iman memperkuat Persis Solo, sedang Jerico memperkuat Persijap Jepara. Kedua tim asal Jateng ini kini berlaga di Liga II.
Baik Jerico dan Iman merupakan arek asli Ngalam dan pernah memperkuat Arema Jr. Bahkan, Jerico pernah menimba ilmu sepakbola di Uruguay. “Saya tertarik kuliah di IBU karena IBU merupakan kampus rujukan bagi sejumlah peseoakbola senior. Kami ingin menimba ilmu di kampus ini sebagai bekal kalau nanti sudah pensiun dari sepakbola dan kemudian menekuni pelatih,” ujar Jerico yang asli Kepanjen dan di IBU ambil prodi pendidikan jasnani, keolahragaan, rekreasi (PJKR) ini.
Hal senada disampaikan Iman Budi Santoso. “Mumpung kompetisi lagi jeda, saya langsung ke Malang mengikuti perkuliahan,” ujar Iman.
Baik Jerico dan Iman merasa bangga dapat menginjakan kakinya di perguruan tinggi, apalgi duduk di ruang kulah. “Tidak pernah terpikirkan dalam pandemi ini saya bisa duduk bersama teman- teman menerima materi perkuliahan secara langsung,” terang Jerico.
Mereka sedapat mungkin mengikuti perkukiahan secara langsung. Ada perasan beda saat memasuki Kampus C IBU. Tetapi, nanti kalau Liga sudah bergulir, maka tentu kuliah yang mereka tempuh secara daring.
Jerico yang juga pemain dengan posisi back kiri ini bercita-cita ingin menjadi guru olahraga setelah menanggalan sepatunya. Untuk itu Jerico dan juga empat pemain sepakbola lainnya , ternasuk yang dari Perseka Lamongan, mengambil prodi yang sama yaitu PJKR.
Tidak hanya para atlet, Dias Febbi Aprilistia, salah satu mahasiswi baru berasal dari Lamongan ini juga marasa senang mengikuti perkuliahan secara langsung. Dias langsung merespons saat IBU membuka perkuliahan “Nggak takut karrena sudah melalui protokol kesehatan,” ujarnya sambil tersenyum.
Konsekuensinya, IBU tetap menerapkan protokol cegah Covid-19 seperti harus melalui pemeriksaan dengan thermo gun saat masuk kampus, menggunakan masker, cuci tangan di wastafel yang sudah disiapkan, serta sosial distancing ketika mengikuti perkuliahan. “Semua sudah kami siapkan sesuai standar protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah. Termasuk Maba juga harus sudah melakukan rapid test,” tegas Nurcholis.(eny/sap)