MALANG, IP– IKIP Budi Utomo (IBU) Malang membuka perkuliahan tahun akademi 2020/2001 untuk mengakomodasi keinginan mahasiswa baru (maba). Bahkan, agar maba mengenal kampusnya, IBU menyambut mereka dengan gelaran Samba (sambut mahasiswa baru) epidode pertama di Kampus C IBU di Jl Citandui, Kota Malang, Kamis (16/7/2020).
“Melhat antusias maba, kami harus bergerak cepat mempersiapkan segala sesuatunya, materi dan sebagainya,” ujar Rektor IBU, Dr H Nurcholis Sunuyeko MSi, saat menerima maba.
Perkuliahan maba episode I ini, diikuti 50 orang dari 1.787 maba yang telah terdaftar. Nenurut Nurcholis, maba berhak mendapat pembelajaran dari dosen yang mengampu masing-masing mata kuliah. Juga berhak menikmati segala fasilitas kampus IBU yang memang disiapkan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa sebagai calon pendidik.
“Yang tak kalah penting, mereka juga tidak lagi tanpa kegiatan di era pandemi Covid-19 karena semua harus tetap bergerak. Mereka juga mulai menyiapkan segala sesuatu untuk proses pembelajaran,” jelasnya.
Nurcholis mengungkapkan, tak banyak orang yang bisa menikmati kondisi pandemi seperti sekarang ini. Menurut bapak tiga anak ini, justru dengan adanya pandemi membuat orang kreatif, inovatif dan produktif.
Kali ini, keberanian Nurcholis mampu mencuri perhatian publik. Berapa tidak, pandemi sangat berdapak pada dunia pendidikan, tidak hanya meruntukan pilar-pilar perekonomian. Namun di tengah keprihatinan ini, Nurcholis dengan timnya mampu merengkuh calon mahasiswa baru hingga mencapai 1.787 calon mahasiswa baru yang sudah terdaftar.
Di tengah ketatnya peraturan yang sangat berpengaruh bagi dunia pendidikan hingga tidak dianjurkannya ke sekolah maupun ke kampus. Proses belajar mengajar dengan sistem daring dan luring justru menguntungkan Nurcholis.
“Situasi ini membuat dosen IBU kreatif. Muncul lah kemudian ide Go To Samba (Sambut Mahasiswa Baru) Episode I,” ujarnya di sela-sela mempersiapkan penyambutan maba IBU.
Menurut Nurcholis, maba yang sudah melalukan daftar ulang harus tetap difasilitasi. Tidak ingin mabanya menunggu dan vakum dari kegiatan, IBU langsung membuka perkuliahan sejak Kamis (16/72020).
Sementara, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) masih proses seleksi mabanya. UTBK belum juga usai, IBU sudah mulai perkuliahannya.
Tidak tanggung-tanggung Go To Samba Episode I, Kamis (16/7/2020) diikuti 50 maba, 25 maba diantaranya mengikuti perkuliahan secara langsung di kampus C, setelah mengikuti prosesi penyambutan maba layaknya pendatang baru. Sedang 25 maba lainnya kuliah dengan sistem daring.
Sedangkan untuk calon maba yang sudah tercatat yang sampai saat ini telah mencapai 1,787 calon maba ini nantinya diberi kebebasan memilih Go To Samba Episode berapa. “Bisa jadi mereka tertarik bergabung dengan Go To Samba Episode VII atao Episode X misalnya, yang penting harus melewti Go To Samba Episode I,” jelasnya.
Selain memilih episode, pihaknya juga memberikan kebebasan maba untuk kuliah di kampus atau hanya lewat daring. Saat kuliah di kampus, tentu saja pihaknya menerapkan protokol cegah Covid-19 seperti harus melalui pemeriksaan thermo gun saat masuk kampus, menggunakan masker, cuci tangan di wastafel yang sudah disiapkan, serta sosial distancing selama kuliah berlangsung.
“Semua ini sudah kami siapkan sesuai standar protokol kesehatan, sesuai aturan pemerintah. Termasuk Maba juga harus sudah melakukan rapid test,” tegasnya.
Bukannya mau curi start, perkuliahan lebih awal ini bagi IBU sudah tidak asing lagi. Kuliah perdana dengan waktu yang berbeda telah diterapkan beberapa tahun lalu.
Menurut Nurcholis , rasanya akan berbeda jika tetap hadir di kampus. Apalagi statusnya kini sebagai mahasiswa dan bukan anak SMA lagi. “Feelnya itu dapat kalau kuliah secara langsung di kampus,” tegasnya.
Untuk kuliah secara langsung pun, IBU tetap memberlakukan tiga aturan atau persyaratan yang harus dipatuhi antara lain jumlah mahasiswa antara 10 sampai 15 mahasiswa, space atau tempat dan waktu tidak boleh lebih dari 1,5 jam.
IKIP Budi Utomo saat ini telah membekali para dosen kemampuan mengajar dengan metodologi daring, dan juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan dosen untuk memilih pembelajaran yang akan diambil. Baik tatap muka atau pun daring IKIP Budi Utomo telah siap dengan perlengkapan kesehatan dan protokol kesehatan di Kampusnya jika memang mahasiswa dan dosen harus melakukan perkuliah secara tatap muka.
“Barang terkait protokol kesehatan sudah disiapkan semua seperti tempat cuci tangan, bilik penyemprotan disinfektan, temperature control, dan ada pengawasan dari gugus tertentu . Selama pandemi gugus ini akan mengawasinya,” pungkas Nurcholis.(sap/eny)