BATU, IP – Kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka terpaksa terhenti hingga saat ini, sejak pemerintahan mengumumkan terkait pandemi Covid-19 di Indonesia. Tak ayal, pandemi ini memberikan dampak signifikan terutama pada bidang ekonomi dan pendidikan. Hampir dua semester, aktivitas pendidikan di seluruh Indonesia harus dilakukan secara daring.
Namun, kini Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batu telah bergerak melakukan survei jika KBM tatap muka dilakukan kembali.
Kepala Disdik Kota Batu, Enny Rachayuningsih menerangkan, survei kepada wali murid itu adalah pendapat kesediaan bagi anak-anaknya untuk kembali mengikuti pembelajaran di sekolah. Survei itu sudah dijalankan tiga SMPN. “Saat ini tiga sekolah dulu yang survei, setelah itu dilakukan secara bertahap sampai menyeluruh. Tiga sekolah itu yakni SMPN 1, SMPN 2 dan SMPN 3,” jelas dia.
Survei diawali di tiga sekolah itu karena beberapa pertimbangan. Yaitu, kapasitas ruangan kelas yang memadai. Ini tolak ukur pertama, sehingga memungkinkan dilakukan uji coba KBM tatap muka.
“Meski demikian masih perlu untuk mendapatkan persetujuan dari wali murid dulu. Survei ini tujuannya untuk sejauh mana keinginan wali murid ingin digelar kembali KBM tatap muka,” imbuhnya.
Enny menambahkan, survei telah dilaksankan sejak awal bulan November hingga akhir bulan November ini. “Landasan yang kami gunakan tetap mengacu pada surat keputusan bersama (SKB) 4 menteri untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar tatap muka. Dengan dilakukannya hasil survei nanti, sebagai dasar rekomendasi jika dibutuhkan apabila diperbolehkan KBM tatap muka,” kata Enny.
Untuk melakukan KBM tatap muka harus ada Satgas Gugus Tugas Covid-19 di tingkat sekolah. “Ya karena protokol kesehatan yang ketat harus dilakukan dengan menerapkan 3M (menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan). Sekolah harus menyiapkan sarana dan prasarana untuk menunjang protokol kesehatan. Selain itu sekolah juga harus bisa melakukan penanganan dini jika terdapat pelajar yang memiliki gejala,” pungkas dia. (doi/sap)