BATU, IP – Sebanyak 79 putra-putri daerah Kota Batu dari keluarga prasejahtera namun berprestasi mendapatkan bantuan dari Pemkot Batu untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Bantuan yang disalurkan melalui Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Batu bukan berupa beasiswa namun bantuan pendidikan.
Walikota Batu, Dewanti Rumpoko, sangat berharap program ini bisa diteruskan. Menurutnya, ini merupakan bentuk perhatian dari pemkot. Memberi kesempatan bagi mereka untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, khususnya putra-putri Kota Batu dari keluarga prasejahtera yang mempunyai prestasi.
“Ini bukan beasiswa yang diberikan sevara penuh. Ini hanya sebagaian saja. Jadi tepatnya lebih berupa bantuan,” kata Dewanti.
Dewanti berharap ada paguyuban untuk mereka. Agar kelak ilmu yang dimilikinya bisa diaplikasikan di Pemkot Batu dalam rangka pembangunan Kota Batu. “Kami bukan ingin meminta kontribusi. Siapa tahu nanti dibutuhkan sesuai bidang keilmuannya. Misal, dalam pariwisata, ekonomi atau pertanian,, akan sangat membantu perkembangan Kota Wisata Batu (KWB) mendatang,” tutur Dewanti.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Batu, Eny Rachyuningsih menjelaskan, bantuan ini sesuai dengan rencana Kota Batu pada tahun 2005 sampai dengan 2025. Bantuan ini telah tertuang dalam Perda No 4 tahun 2012 tentang RPJMP Kota Batu.
“Bahwa Kota Batu ini harus ditopang oleh dua sektor. Yakni, sektor pariwisata dan pertanian. Bahkan, pada tahun 2005 lalu Pemkot Batu pernah melakukan kerjasama dengan Fakultas Pertanian UB (Universitas Brawijaya). Yaitu, perihal pemberian beasiswa kepada para anak petani di Kota Batu,” papar dia.
Dari 79 mahasiswa yang mendapatkan bantuan itu, paling banyak berada di perguruan tinggi sekitar Malang Raya. Seperti UB, Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Merdeka (Unmer), dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Penerima bantuan adalah warga dan harus ber-KTP Kota Batu. KTP dan KK-nya harus sesuai. “Diprioritaskan untuk keluarga yang memang benar-benar membutuhkan beasiswa. Kemudian harus berprestasi baik secara akademik maupun non-akademik,” pungkasnya.
Sebagai informasi, dari jumlah itu, mahasiswa yang ada di Malang Raya sejumlah 68 orang. Sedangkan lainnya ada di wilayah Jatim 3 orang, dan luar Jatim 5 orang. Hingga di luar negeri yang berjumlah 3 orang. Jurusan pertanian 42 orang dan pariwisata 13 orang. Sedang jurusan lain 24 orang. (doi)