Kab Malang, IP – Proses vaksinasi tahap kedua di Kabupaten Malang sudah berlangsung sejak hari Kamis (25/2) lalu.
Vaksinasi tahap dua ini,
Kabupaten Malang menerima 4.060 vial vaksin. Sebelumnya Kabupaten Malang mendapatkan sebanyak 15.000 vial vaksin.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibow, jumlah vaksin justru mengalami peningkatan, karena dalam satu vial vaksin produksi Bio Farma bisa digunakan untuk 10 kali suntikan.
“4.060 vial, bisa untuk 40.600 suntikan. Artinya karena penerima vaksin disuntik dua kali, sehingga dibagi dua menjadi 20.300 orang yang bisa mendapatkan vaksin. Kemarin hanya bisa untuk 7.000 sekian orang. Ini bisa untuk 20 ribuan orang, ini berarti mengalami kenaikan,” tandasnya
Vaksinasi tahap dua diprioritaskan untuk Nakes (tenaga kesehatan) yang belum menerima vaksin tahap pertama, kemudian TNI, Polri, setelah itu Guru (tenaga pendidik) dan juga wartawan yang bertugas di Kabupaten Malang.
“Nakes yang belum, ada sekitar 3.000, selanjutnya TNI kurang lebih ada 1.300, lalu nanti Polri kemungkinan juga 1.300, kemudian Guru, itu prioritas pertama, dan ada wartawan didalamnya,” ungkap Arbani Mukti Wibowo
Arbani, menyebutkan, untuk jenis vaksin pada tahap dua ini sama seperti tahap satu, yakni Vaksin Sinovac. Namun kali ini vaksin tidak diimpor langsung dari Cina, melainkan produksi dari perusahaan Bio Farma (Indonesia). Sehingga memiliki kemasan yang berbeda.
“Tahap pertama untuk pejabat itu Sinovac dari luar (Cina).
Kemudian tahap dua ini Sinovac produksi Bio Farma. Tidak ada perbedaan kualitas, tetapi kemasannya dulu satu vial untuk satu kali suntikan. Sedangkan sekarang satu vial untuk sepuluh kali suntikan. Sistemnya seperti itu,” ujarnya. (was)