Awal Tahun Kabupaten Malang Diteror Tanah Longsor

0
Longsor

Kab Malang, IP – Wilayah Kabupaten Malang sedang berada dalam cuaca yang cukup ekstrem. Dibuktikan dengan peningkatan intensitas curah hujan yang cukup tinggi dan terjadinya bencana di beberapa wilayah Kabupaten Malang.
Berkaitan dengan hal ini, Inspirasi pendidikan mengkonfirmasi kepada BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Malang.
Sadono Irawan, PTL. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang menuturkan, per Januari hingga Maret Kab. Malang di dominasi bencana tanah longsor, ang­in kencang dan juga banjir. Tanah longsor ada sejumlah 61 kasus kejadian, angin kencang berjumlah 16 kejadian, disusul banjir berjumlah 10 kejadian.
“Kalau bencana alam ini, dipicu oleh curah hujan. Periode Januari, Februari curah hujannya sangat tinggi. Dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) juga menyampaikan demikian, dan BMGK beberapa kali mengeluarkan peringatan dini terkait hujan lebat” paparnya
Sudono melanjutkan, peringatan tersebut terbukti dengan banyaknya kejadian bencana tanah longsor yang ada di Kabupaten Malang. Dimana daerah terjadi­nya tanah longsor tertinggi berada di wilayah Pujon, Ngantang, dan juga Kasembon. “Sebenarnya tidak hanya tahun ini, kondisi serupa juga terjadi di tahun kemarin,” tambahnya
Dalam merespons terja­dinya bencana yang terjadi di wilayah Kabupaten Malang, pihaknya sudah melakukan penanganan darurat, seperti penyaluran bantuan bagi masyarakat yang terdampak. “Bantuan untuk mendukung kehidupan dan menghidupkan masyarakat terdampak. Terutama sandang pangan sudah kita distribusikan semua,” beber Sudono
Sudono lantas menjelaskan, respons terjadinya bencana juga menyangkut infrastrutur. Misal bencana yang terjadi di Desa Pondokagung, Kec. Kasembon yang mengakibatkan jembatan penghubung antar desa runtuh. Penanganan darurat dilakukan dengan pembuatan jalan sementara yang bisa dilewati oleh kendaraan, baik kendaraan roda dua atau pun roda empat. Kecuali kendaraan-kendaraan besar seperti truk.
“Penanganan secara penuh akan ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, kita hanya pena­nganan darurat saja,” jelas­nya
Selain wilayah Kasembon, berkaitan dengan infrastruktur pihaknya juga sudah melakukan tanggap darurat di wilayah Geda­ngan. Yakni adanya ta­nah ambles, berakibat pada kerusakan jalan. Karena jalan tidak mungkin dilewati lagi. Mulai tahun ini akan dilakukan pembebasan lahan untuk jalur penghu­bung baru.
“Proses persiapan lahan sudah dimulai tahun ini oleh teman-teman dari pertanahan,”pungkasnya. (was)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News