Malang, IP – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, bahwa l
perguruan tinggi bakal ditargetkan menjadi basis untuk percepatan vaksinasi Malang Raya. Alasannya, karena wilayah Malang Raya memiliki banyak kampus.
Selain itu juga banyak Perguruan Tinggi yang membuka Fakultas Kedokteran, sehingga memiliki tenaga kesehatan yang dapat menunjang percepatan vaksinasi.
“Saya ingin menjadikan sentra-sentra penguatan vaksinasi berbasis kampus.
Karena banyak perguruan tinggi di Malang Raya memiliki Fakultas Kedokteran,” ungkapnya
Khofifah menjelaskan, Fakultas Kedokteran mempunyai energi yang luar biasa dalam menciptakan satu kesatuan upaya percepatan vaksinasi.
Dengan adanya basis percepatan vaksinasi di kampus-kampus, maka menurutnya kuota vaksin dapat dipetakan sesuai dengan jumlah daerah dengan perguruan tinggi.
Artinya kuota vaksin yang tersedia di Perguruan Tinggi langsung disalurkan oleh Pemerintah Provinsi, sehingga tidak mengurangi kuota vaksin di Dinas Kesehatan setempat.
“Seperti misal ada layanan vaksinasi perguruan tinggi A, perguruan tinggi C. Maka itu tidak mengurangi kuota vaksin di kabupaten atau kota,” imbuh Khofifah
Dirinya mengaku, langkah percepatan vaksinasi tersebut merupakan bagian program akselerasi yang mesti didukung oleh semua pihak, termasuk akademisi.
Berkaitan dengan ketersediaan vaksin, Khofifah menjelaskan bahwa vaksin akan segera didistribusikan secara bertahap, ketika ketersediaan vaksin sudah habis. Sehingga ketika vaksin dari Pemerintah Pusat sudah tersedia, maka akan pihaknya distribusikan ke daerah-daerah dan dihabiskan.
Sedangkan untuk Pemprov Jatim, selama ini menerima vaksin dari pusat, bertahap seminggu dua kali. Sengaja dilakukan bertahap sesuai jadwal yang sudah ditentukan, agar jumlah vaksin tidak melebihi kapasitas dan segera didistribusikan ke daerah-daerah.
“Stok vaksin dari pusat Insya Allah sudah tersedia dengan jadwal yang sudah ditentukan,” pungkasnya kepada awak media. (was)