Kab. Malang, IP – Keberadaan taman baca masyarakat atau TBM menjadi salah satu penyumbang keberaksaraan masyarakat. Selain membuka akses kepada masyarakat terhadap informasi melalui buku bacaan, TBM juga menjadi ruang anak-anak untuk berkembang dengan adanya pendampingan belajar.
Sebagaimana malam itu, puluhan anak tengah belajar bersama di TBM Lentera Talangsuko, Jalan Hasyim Asyari Talangsuko, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Pendampingan belajar dibungkus dengan berbagai ragam metode pembelajaran seperti mencatat, kuis, mewarnai, membaca ataupun menyimak.
Ahmad Ainul Yaqin (41), sosok guru SMAN 1 Bululawang sekaligus pendiri TBM Lentera Talangsuko. Ia tak hanya menjadi guru di sekolah, namun juga guru di masyarakat.
Telah 10 tahun ia mencoba memberi cahaya dalam dunia pendidikan.
Baca Juga :
Taman Baca Teras Literasi, Berliterasi Sambil Berkegiatan
Tak Hanya Lokasi Membaca, Perpus Kini Perluas Fungsi dan Peran
Dengan menyulap gudang jamur menjadi ruang belajar, kini latar belakang masyarakat yang mengimpikan anaknya sebatas bisa baca lalu bekerja, sedikit demi sedikit mampu diubah olehnya.
Ainul menceritakan, pada mulanya, ia hanya ingin membantu anak-anak yang kesulitan belajar. Namun, lambat laun ia memperkenalkan koleksi buku pribadinya kepada masyarakat. Kemudian, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak turut membahu membangun TBM tersebut.
“Awalnya hanya berfokus pendampingan belajar namun setelah mengikuti berbagai forum, konsep TBM ternyata lebih bagus dan cocok untuk kegiatan kita,” ujar Ainul.
Saat ini, TBM Talangsuko telah memiliki berbagai koleksi buku berbagai bidang seperti buku anak, komik, sejarah, dan sebagainya. Buku-buku tersebut tersusun rapi di ruangan tempat mereka melakukan pendampingan.
“Dulunya saya bingung kalau ada yang pinjam buku takut hilang atau tidak kembali, namun peminjaman tersebutlah proses dari anak-anak mengenal buku,” kata Ainul Baca konten selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan