BATU, IP – Sampai 1 Oktober 2020, peserta Jaminan Kesehatan Nasional, Kartu Indonesia Sehat (JKN KIS) di Kota Batu mencapai 206.131 jiwa dari total 213.141 jiwa penduduk. Artinya 96,71 persen penduduk Kota Batu sudah tercover program JKN KIS.
Akhir tahun 2020, seluruh penduduk Kota Batu diharapkan sudah ter-cover Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Berdasarkan data di BPJS Malang, jumlah peserta di Kota Batu dari tahun ke tahun terus meningkat.
“Kami optimistis akhir tahun 2020 nanti seluruhnya penduduk Batu akan tercover BPJS Kesehatan. Dan sebayak 74.017 jiwa telah dibiayai iurannya oleh pemerintah Kota Batu,” kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Malang, dr. Dina Diana Permata, kemarin.
Dina menambahkan, bahwa jumlah kepesertaan itu akan mendapatkan pelayanan terbaik dari fasilitas kesehatan yang menjadi ujung tombak layanan JKN KIS. “Di Kota Batu kami telah bekerjasama dengan 23 fasilitas kesehatan (Faskes) tingkat pertama, meliputi puskesmas, klinik, dan dokter praktik perorangan , 5 fasilitas kesehatan tingkat lanjutan yaitu rumah sakit,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dina memuji dan berterima kasih kepada Pemkot Batu yang telah memberikan dukungan dan komitmennya dalam memberikan jaminan kesehatan bagi warga. “Walikota memang sangat berharap per 1 Oktober sisa warga yang belum terdaftar di JKN KIS bisa didaftarkan. Sedang biaya yang dikeluarkan Pemkot Batu tahun 2020 untuk mendukung program JKN KIS kelas III ini mencapai Rp 6 miliar,” ungkapnya.
Walikota Batu, Dewanti Rumpoko, menyebut program Universal Health Coverage (UHC) ini merupakan salah satu program Pemkot Batu yang meng-cover jaminan kesehatan warga yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Per Oktober warga yang sudah ter-cover JKN KIS berjumlah 74.017 orang dengan kategori kelas III.
Adapun untuk tahun 2021 mendatang, Pemkot Batu berencana meng-cover pekerja dengan BPJS Ketenagakerjaan. Namun, pelaksananya dilakukan secara bertahap.
Mudah-mudahan program ini bisa memberikan manfaat bagi warga, Dengan adanya UHC, ini semoga masyarakat terlindungi, dan imunnya bertambah. “Ini ada, berkat kerjasama DPRD dan pemkot serta semua pihak.
Program ini harus dikawal terus. Kami laksanakan secara kontinyu, Mudah-mudahan fasilitas ini dapat diterima dengan senang hati, dengan catatan semua harus menjaga kesehatan,” ungkap Dewanti. (doi)