Menyibak Sejarah: Antoinette VII dan Awal Mula Penerbangan di Nusantara

0

Di periode awal abad ke-20, khususnya antara tahun 1905-1915, dunia mengalami fenomena meluasnya penggunaan teknologi pesawat terbang. Indonesia, yang saat itu masih berada di bawah pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, tidak luput dari tren global ini.

Sebagai wilayah jajahan Belanda, Hindia-Belanda turut berpartisipasi dalam mengembangkan dan menyebarluaskan teknologi penerbangan yang baru ditemukan pada tahun 1903 tersebut, yang dianggap sebagai salah satu inovasi paling signifikan pada masa itu.

Baca Juga :

Jejak Sejarah dan Masa Depan Ras Kuda Poni Asli Indonesia

 

Pohon Baobab Sang Raksasa Misterius dari Benua Afrika

 

Pesona Desa Wae Rebo, Sebuah Desa di Atas Awan

Di era yang sama, Indonesia mencatat momen bersejarah pada 18 Maret 1911, ketika pesawat Antoinette VII menjadi pesawat pertama yang berhasil terbang di wilayah Hindia-Belanda. Peristiwa bersejarah ini terjadi di lapangan Pasar Toeri, Kota Surabaya, menandai era baru dalam sejarah transportasi udara di Nusantara.

Mengutip aviahistoria, Antoinette VII telah dikenal masyarakat melalui demonstrasi penerbangan yang diselenggarakan oleh para penerbang ternama dan pilot uji dari pabrik, termasuk Gijsbertus “Gijs” Küller, aviator (penerbang demons­tratif) berkebangsaan Belanda. Berkat reputasinya ini, pada penghujung tahun 1910, Küller diundang untuk menampilkan kemahirannya dalam menerbangkan pesawat di acara Kongres Gula Surabaya.

Untuk memenuhi undangan tersebut, Küller mengangkut dua unit Antoinette VII melalui jalur laut. Setelah proses perakitan yang memakan waktu satu bulan, pesawat akhirnya siap diterbangkan. Sebagai seorang insinyur mesin, Küller melakukan penyesuaian pada pesawatnya untuk menghadapi iklim tropis Nusantara dengan memasang mesin 95 hp, jauh lebih bertenaga dibandingkan versi standar yang hanya 50 hp..Baca konten selengkapnya versi cetak di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 135

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News